KBEonline.id – Gangguan kepribadian (Personality Disorder) (PDO) sering kali ditandai dengan ciri-ciri seperti “Orang yang Sulit”, “Rasa Berhak”, dan “Ketergantungan”. Individu dengan gangguan ini biasanya menghadapi masalah tertentu dalam pola pikir dan perilaku mereka. Meski perasaan seperti ini bisa muncul pada siapa saja, misalnya saat sedang sakit, gangguan kepribadian ditandai oleh pola yang konsisten dan berlangsung lama.
Kamu tidak harus menjadi ahli psikologi untuk mengenali gangguan kepribadian. Cukup dengan memahami gejala umum dan melihat apakah seseorang membutuhkan bantuan. Gangguan ini biasanya muncul dari kebiasaan dan pola interaksi yang maladaptif, namun faktor lain juga turut berperan.
Kepribadian adalah cara kita berhubungan dengan diri sendiri, orang lain, dan dunia sekitar. Ini merupakan perpaduan antara temperamen—yang diwariskan secara genetik—dan kebiasaan yang dipelajari dari lingkungan.
Baca Juga:Fakta Mengejutkan Stroberi: Bukan Buah Beri, Evolusi Unik, dan Asal Usul Namanya!Manfaat Stroberi untuk Kesehatan: Rahasia Buah Merah yang Bikin Awet Muda & Jantung Sehat
Beberapa ahli menggunakan konsep “skema inti” untuk menjelaskan bagaimana seseorang belajar berinteraksi dengan lingkungan. Misalnya, jika lingkungan menghambat pemikiran mandiri atau bahkan menghukumnya, seseorang bisa tumbuh dengan kepribadian yang bergantung pada orang lain.
Menurut Joseph Shannon, Ph.D., kepribadian terbentuk paling lambat pada usia 13 tahun. Untuk dikatakan sebagai gangguan kepribadian, ciri-ciri tersebut harus konsisten dan berlangsung selama bertahun-tahun, bukan hanya saat stres atau suasana hati buruk.
Orang dengan gangguan kepribadian sering menyadari bahwa hubungan sosial mereka bermasalah, tetapi mereka tetap menunjukkan perilaku maladaptif dan jarang belajar dari kesalahan. Mereka cenderung menyalahkan orang lain atas masalah yang terjadi, contohnya pada kasus narsisme patologis yang sering kali berakar dari rasa malu.
Tidak semua perilaku menyusahkan berarti gangguan kepribadian. Misalnya, remaja yang menentang orang tua tapi tetap bisa berinteraksi positif di luar rumah belum tentu memiliki gangguan kepribadian. Sebaliknya, seseorang dengan gangguan kepribadian akan menunjukkan pola pasif-agresif yang konsisten di berbagai lingkungan, termasuk di sekolah dan pergaulan, dengan konflik yang terus berulang.
Memahami gangguan kepribadian membantu kita mengenali kapan seseorang membutuhkan dukungan profesional, serta memahami bahwa perilaku yang tampak sulit seringkali berakar dari pola yang sudah lama terbentuk.