KBEonline.id– Antusiasme masyarakat Karawang terhadap program pemutihan pajak kendaraan bermotor (PKB) tahun 2025 sangat tinggi.
Hal ini terlihat dari padatnya kendaraan yang memadati area parkir kantor Samsat Karawang hingga meluber ke sebagian badan Jalan Tuparev.
Kepala P3D Wilayah Kabupaten Karawang, Bapenda Provinsi Jawa Barat, Hendrian Oetama menyebut lonjakan jumlah kendaraan terjadi sejak program tersebut diluncurkan.
Baca Juga:Sudah Ditemukan 29 Ekor Hewan Kurban Tak Layak Potong di 362 Lokasi Penjualan Hewan di Kabupaten BekasiMilenial dan Gen Z Kenalan Yuk dengan Bata di KCP, Toko Sepatu Favorit yang Sudah Melegenda
“Begitu program ini di-launching, antusiasme dari masyarakat sangat tinggi. Bahkan, untuk pelayanan BBN (Bea Balik Nama) saja bisa sampai 300 kendaraan per hari,” ujar Hendrian, Kamis (5/6/2025).
Hendrian menambahkan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Karawang untuk menangani lonjakan kendaraan pengunjung.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Dishub Karawang mengenai hal ini,” ucapnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dishub Karawang, Ade, mengatakan bahwa terbatasnya lahan parkir menjadi penyebab utama kendaraan meluber hingga ke jalan.
“Salah satu penyebabnya karena gedung GOR Panatayudha yang biasanya digunakan sebagai area parkir pengunjung Samsat Karawang sedang direnovasi,” jelasnya.
Menurut Ade, GOR Panatayudha biasanya menjadi kantong parkir alternatif untuk menampung kendaraan masyarakat yang mengurus keperluan di Samsat.
Namun saat ini area tersebut tidak bisa digunakan. “Gedung GOR Panatayudha yang biasanya dijadikan kantong parkir, saat ini masih dalam proses perbaikan,” terangnya.
Ade juga menambahkan, kombinasi antara renovasi GOR dan tingginya minat masyarakat menjadi tantangan tersendiri.
Baca Juga:Borobudur di KCP Kini Bukan Tempat Belanja Biasa, Buktikan Sendiri Fasilitas dan KelengkapannyaBupati Ade Kunang: Revitalisasi Pasar Tradisional di Bekasi Melibatkan Pihak SwastaÂ
“Sekarang sedang ada momen program pemutihan PKB dari Pak Gubernur dan antusiasme masyarakat sangat tinggi, maka para pengunjung terpaksa harus parkir di sebagian badan jalan,” ujarnya.
Dishub Karawang, lanjut Ade, telah mengambil langkah taktis untuk mengurangi kepadatan lalu lintas dan mencegah praktik pungli parkir liar.
“Kami sudah menurunkan sejumlah personel untuk mengatur arus lalu lintas dan mengantisipasi pungli parkir liar,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa tidak ada kerja sama resmi antara Dishub dan pihak manapun terkait pengelolaan parkir di sekitar Samsat.
“Untuk parkir di area sini, kami tidak melakukan MoU dengan pihak mana pun,” tegas Ade.
Dishub juga mengimbau masyarakat agar tetap tertib dan tidak parkir sembarangan demi menjaga kelancaran lalu lintas di kawasan tersebut.