BEKASI, KBEonline.id – Viral di media sosial (medsos), puluhan atlet disabilitas berprestasi yang sebelumnya dibina oleh National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Bekasi, secara mendadak diminta keluar dari mess tanpa alasan dan pemberitahuan resmi.
Ironisnya, mereka hanya menerima honor satu bulan, padahal telah menjalani pembinaan selama tiga bulan penuh.
Mess para atlet tersebut berlokasi di Villa Putra Cakung, Desa Sukaasih, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi.
Baca Juga:Pemkab Karawang Buka Seleksi Dewan Pengawas Petrogas Persada, Komitmen Perkuat BUMDTawuran Antar Kelompok Pelajar Masih Sering Terjadi, Jam Malam di Bekasi Dinilai Tak Efektif
Kendati demikian, para atlet mengaku tidak pernah mendapat surat pemberitahuan ataupun penjelasan resmi saat dipaksa keluar dari tempat tinggal mereka.
“Saya tiba-tiba diminta meninggalkan mess. Tanpa alasan yang jelas. Padahal sudah tiga bulan ikut latihan, tapi yang dibayar cuma satu bulan,” ujar Indah, salah satu atlet yang menjadi korban.
Situasi ini menimbulkan tanda tanya besar. Berdasarkan informasi yang beredar, keretakan ini terjadi setelah sejumlah atlet melaporkan dugaan ketidakterbukaan dalam pengelolaan dana hibah NPCI Kabupaten Bekasi.
Laporan itu bahkan disebut telah masuk ke Polres Metro Bekasi dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Muncul dugaan, pencoretan nama dan pengusiran ini merupakan bentuk intimidasi dan balas dendam dari oknum pengurus yang merasa terganggu karena dituntut transparansi.
Hingga berita ini diturunkan, pihak NPCI Kabupaten Bekasi belum memberikan klarifikasi atau keterangan resmi terkait polemik ini.
Beberapa pihak mendesak Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bekasi serta pemerintah daerah turun tangan untuk mengusut tuntas persoalan ini dan menjamin hak-hak para atlet disabilitas. (Iky)