BEKASI, KBEonline.id – Wajah pasar tradisional di Kabupaten Bekasi semakin memprihatinkan. Hasil inventarisasi yang dilakukan Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi menunjukkan bahwa mayoritas pasar dalam kondisi becek, kumuh, dan semrawut. Bahkan, sejumlah pasar tetap difungsikan meski berada di lokasi bekas kebakaran.
Berdasarkan hasil pendataan, terdapat sebelas pasar yang kondisinya kumuh dan tidak layak. Kesebelas pasar tersebut yakni Pasar Bojong Kedungwaringin, Pasar Baru Cikarang, Pasar Pertokoan Cikarang, Pasar Sukatani, Pasar Babelan, Pasar Cibarusah, Pasar Tambun, Pasar Setu, Pasar Serangbaru, Pasar Tarumajaya, dan Pasar Lemahabang.
Dari jumlah tersebut, hanya satu yang tidak masuk dalam kategori tidak layak yakni Pasar Induk Cibitung yang kini sedang direvitalisasi. Namun, itu bukan tanpa persoalan, karena pasar terbesar di wilayah utara Jawa Barat itu harusnya rampung direvitalisasi sejak tahun lalu.
Baca Juga:Ngidam Makan Seafood? Coba 4 Wisata Kuliner Seafood di Purwakarta Ini Dijamin Bikin Nagih!7 Rekomendasi Destinasi Wisata di Karawang yang Lagi Hits 2025
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi Gatot Purnomo mengatakan, inventarisasi ini dilakukan sebagai dasar pemerintah daerah melakukan perbaikan di sektor ekonomi, terutama pasar tradisional.
”Data ini telah disampaikan kepada Pak Bupati sesuai arahannya untuk melakukan inventarisasi, pendataan. Namun, kami masih menunggu pembahasannya lebih lanjut,” kata Gatot kepada Cikarang Ekspres.
Gatot mengakui, banyaknya pasar yang tidak layak menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah. Apalagi, keuangan Pemerintah Kabupaten Bekasi tidak mencukupi untuk memperbaiki seluruh pasar.
Gatot mengatakan, Pasar Bojong Gede yang terbakar juga sebenarnya telah masuk dalam rencana revitalisasi. Bahkan, bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah tersedia sebesar Rp 15 miliar. Namun, katanya, bantuan tersebut tidak dapat digunakan karena total kebutuhan anggaran mencapai Rp 50 miliar. Sementara itu, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bekasi tidak mampu menutupi kekurangannya.