KBEonline.id– Polemik seputar dugaan pengusiran atlet disabilitas dari mess pelatihan NPCI Kabupaten Bekasi memasuki babak baru.
Humas NPCI Kabupaten Bekasi, Abdur Rouf, akhirnya angkat bicara menanggapi video viral yang menampilkan sejumlah atlet disabilitas meninggalkan mess dengan membawa barang-barang pribadi mereka.
“Yang perlu kami luruskan, itu bukan pengusiran. Mereka tidak terpanggil dalam SK pembinaan tahun 2025. Jadi mereka pulang dengan kesadaran sendiri,” kata Abdur Rouf kepada Cikarang Ekspres Senin (16/6).
Baca Juga:Waduh, Warga Desa Tamanrahayu Setu Terancam Tidak Dapat Uang Kompensasi Mau Ngemil Enak di Karawang Central Plaza? Ini 4 Toko Roti dan Kue yang Wajib Kamu Coba!
Menurutnya, kejadian itu berlangsung pada 11 Juni lalu. Sebelumnya, pemanggilan resmi untuk atlet baru dilakukan pada 9 Mei, dan SK pemanggilan disebar pada 10 Juni. Dari total 115 atlet yang didaftarkan, hanya 70 yang masuk dalam SK.
Sisanya, sekitar 40 atlet tidak terpanggil, salah satunya karena perubahan nomor pertandingan yang sudah tidak dipertandingkan di tingkat nasional.
“Contohnya seperti Tuna Rungu. Nomor-nomor itu sudah tidak ada di event nasional yang akan datang, jadi tidak mungkin kita bina,” jelas Rouf.
Ia juga menambahkan bahwa ada juga faktor promosi-degradasi dan kedisiplinan atlet yang menjadi dasar evaluasi tahunan.
Rouf juga membantah adanya intimidasi terhadap para atlet yang tidak terpanggil.
“Kalau bicara intimidasi, harus ada bukti. Apakah ada rekaman suara? Chat? Kami tidak pernah menyuruh siapa pun keluar. Bahkan surat keputusan sudah kami sampaikan dengan transparan,” tegasnya.
Ia menyayangkan bahwa insiden tersebut digoreng oleh oknum tertentu hingga memunculkan persepsi publik seolah-olah ada pengusiran sepihak.
Baca Juga:Tawuran Pelajar di Bekasi Makan Korban Jiwa, Begini Respon Bupati Ade KunangCari Perhiasan Keren di Karawang Central Plaza? Ini 3 Toko yang Wajib Kamu Sambangi
“Ini jadi pembohongan publik menurut saya. Yang terjadi hanya ketidakterpanggilan, bukan pemecatan atau pengusiran,” imbuhnya.
Rouf menjelaskan mengenai isu tunggakan gaji yang sempat mencuat. Menurutnya, sistem pembayaran honor atlet dilakukan setelah bulan berjalan selesai.
“Jadi gaji Mei itu dibayarkan di bulan Juni. Gaji Juni akan dibayarkan di bulan Juli,” katanya.
Tahun ini, NPCI Kabupaten Bekasi tidak memiliki agenda pertandingan besar. Pembinaan tetap dilakukan namun dengan atlet pilihan, menyesuaikan kebutuhan menjelang Paparda 2026.
“Target kita adalah peremajaan atlet. Kita tidak bisa terus bertahan dengan atlet lama, meskipun mereka pernah meraih medali,” ucapnya.