1300 Mahasiswa Unsika KKN di Tiga Kabupaten, Disebar ke Karawang, Bekasi dan Purwakarta

KKN unsika
Pelepasan KKN mahasiswa Unsika.
0 Komentar

KBEonline id- Universitas Singaperbangsa Karawang (Usika) kembali menggelar program Kuliah Kerja Nyata (KKN) gelombang kedua tahun 2025.

Ribuan mahasiswa diterjunkan ke sejumlah wilayah di Kabupaten Karawang, Bekasi, dan Purwakarta untuk melaksanakan program pengabdian masyarakat tersebut.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unsika, Dr. Dayat Hidayat, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa pelaksanaan KKN kali ini merupakan bagian dari agenda rutin tahunan kampus. Pada tahun 2025, Unsika menyelenggarakan KKN sebanyak dua kali, yakni pada Januari dan Juli.

Baca Juga:Ampun Pak Sopir, Harga Sayuran di Karawang Melambung Naik, Pedagang Keluhkan Dampak Demo ODOLRahmat Hidayat Djati: Perda Pelayanan Kepemudaan Peluang Pemuda Aktif Terlibat Pembangunan

“Ini tahun kedua pelaksanaan KKN dilakukan dua gelombang. Gelombang pertama sudah selesai Januari kemarin, sekarang masuk gelombang kedua,” ujar Dayat, Senin (23/6/2025).

Dayat mengungkapkan, jumlah peserta pada gelombang kedua lebih sedikit dibandingkan sebelumnya. Jika pada Januari lalu ada 1.700 mahasiswa yang tersebar di 80 desa, kini hanya 1.300 mahasiswa yang ditempatkan di 72 desa di tiga kabupaten.

Menurutnya, penyesuaian wilayah penempatan dilakukan agar pelaksanaan program lebih efektif. Salah satu contohnya di Kabupaten Bekasi, di mana tahun ini hanya Kecamatan Pebayuran yang menjadi lokasi KKN, sementara sebelumnya mencakup dua kecamatan. Hal serupa juga terjadi di Karawang dan Purwakarta.

Menariknya, ada inovasi baru yang diterapkan dalam pelaksanaan KKN kali ini. Setiap kelompok mahasiswa wajib menghasilkan satu produk teknologi tepat guna yang dapat digunakan masyarakat, seperti alat pengolahan air bersih, paving block, hingga aplikasi sederhana untuk layanan desa.

Dengan mengusung tema Sinergi Pemberdayaan Masyarakat melalui Ekonomi Lokal, Ketahanan Pangan, dan Pencegahan Stunting, KKN 2025 menitikberatkan programnya pada sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

Mahasiswa juga didorong untuk membantu pengembangan UMKM lokal melalui digitalisasi agar memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat desa.(Aufa)

0 Komentar