Perbedaan Soal Literasi dan Numerasi di SPMB Jabar 2025, Biar Nggak Keliru Saat Tes!

SPMB Jabar 2025
Untuk pertama kalinya, SPMB Jabar 2025 menyelenggarakan Tes Terstandar berbasis komputer, yang bertujuan menilai kemampuan akademik siswa secara lebih objektif, adil, dan modern.
0 Komentar

Sementara itu, soal numerasi berfokus pada kemampuan siswa menggunakan angka dan logika matematika dalam kehidupan sehari-hari. Bukan sekadar menjumlah atau mengalikan angka, tapi memahami konsep di balik angka-angka itu.

Soal numerasi akan meminta siswa menyelesaikan soal cerita, membaca tabel, menafsirkan grafik, atau memecahkan masalah sederhana yang memerlukan pemikiran logis.

Numerasi dalam konteks SPMB bukan ujian Matematika seperti di kelas, melainkan uji kemampuan berpikir menggunakan konsep matematika secara praktis.

Baca Juga:Siap SPMB Jabar 2025? Ini Tips Mengerjakan Tes Terstandar Biar Nggak Keteteran!Bongkar 50 Latihan Soal Literasi Tes Terstandar SPMB Jabar 2025, Siapkah Kamu Hadapi Ujiannya?

Anak akan diuji apakah mereka bisa menyelesaikan masalah berdasarkan informasi numerik yang tersedia, atau menafsirkan hubungan antara data dan gambar visual seperti diagram batang dan pie chart.

Jadi, kalau tes literasi mengandalkan kemampuan bahasa dan pemahaman teks, maka numerasi mengandalkan pemikiran logis dan pemecahan masalah berbasis angka.

Keduanya penting, karena saling melengkapi. Seseorang mungkin jago berhitung, tapi jika tidak bisa memahami teks soal, bisa saja ia keliru menjawab. Begitu juga sebaliknya.

Tes literasi dan numerasi di SPMB Jabar 2025 ini bukan hanya dibuat untuk “menyaring” siapa yang pintar dan siapa yang tidak, melainkan sebagai alat ukur objektif bagi sekolah untuk melihat potensi akademik awal setiap calon siswa. Dengan hasil ini, sekolah bisa menyusun strategi pembelajaran yang lebih tepat sasaran, bahkan sejak awal tahun ajaran.

Menariknya lagi, setelah siswa menyelesaikan tes, hasil skornya langsung bisa dilihat melalui sistem online. Ini tentu saja menambah transparansi dan keadilan dalam proses seleksi, sekaligus membantu orang tua dan anak lebih cepat memahami posisi mereka dalam kompetisi masuk sekolah tujuan.

Lalu, seberapa pentingkah persiapan untuk kedua jenis soal ini? Jawabannya sangat penting karena sifat soalnya yang berbasis kemampuan berpikir, maka latihan soal yang variatif dan bertahap akan sangat membantu anak-anak membiasakan diri.

Tidak cukup hanya dengan hafalan rumus atau definisi. Anak perlu diajak berlatih memahami informasi, membaca grafik, dan menyelesaikan soal cerita secara sistematis.

Baca Juga:Ekara Coffee spot ngopi Gen Z dengan suasana khas Harry PotterSerasa Jadi Detektif di Dunia Nyata! Cafe Detective Conan di Jakarta Ini Wajib Dikunjungi, Hanya Sampai 3 Agus

Orang tua pun bisa berperan aktif, bukan dengan memberikan tekanan, tapi dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan rutin.

0 Komentar