Kerap Dianggap Tanaman Liar, 3 Tanaman Asli Indonesia Ini Ternyata Laku Mahal di Luar Negeri!

Tanaman Asli Indonesia
3 Tanaman Asli Indonesia Ini Ternyata Laku Mahal di Luar Negeri.
0 Komentar

KBEonline.id – Dari Sabang sampai Merauke, tanah yang subur dan iklim tropisnya mendukung pertumbuhan berbagai jenis tanaman asli indonesia yang tidak hanya berguna untuk kehidupan sehari-hari, tapi juga punya nilai jual tinggi di pasar dunia.

Banyak dari tanaman yang tumbuh di sekitar kita yang biasanya kita anggap sebagai tanaman liar, tapi ternyata justru dihargai sangat mahal di luar negeri. Kamu mungkin tidak menyangka kalau tanaman yang terlihat biasa di sini, justru menjadi komoditas mewah di negara lain. Mau tau apa saja?

1. Putri Malu

Putri malu atau Mimosa pudica mungkin sering kamu anggap sebagai tanaman liar yang tumbuh sembarangan. Tapi di negara seperti Swiss, tanaman ini justru dijual mahal.

Baca Juga:309 Kopdes Merah Putih di Karawang Telah Berbadan Hukum, Lebih Cepat dari Target Jawa BaratWagub Jabar Buka Jamda 2025 di Bekasi, Tekankan Pentingnya Karakter di Tengah Arus Digitalisasi

Di sana, satu pot putri malu bisa dibanderol dengan harga sekitar Rp 150 ribu. Lucu ya, tanaman yang biasa kita injak-injak justru dihargai tinggi di luar negeri.

2. Ciplukan

Ciplukan atau Physalis angulata, yang sering tumbuh liar di kebun atau pinggir jalan, ternyata punya manfaat besar untuk kesehatan.

Buahnya mengandung banyak antioksidan dan sering dijadikan obat herbal. Di luar negeri, ciplukan dikenal dengan nama golden berry dan dijual dengan harga tinggi karena dianggap sebagai “superfood”.

3. Umbian

Dulu banyak dibuang, tanaman ini kini banyak dibudidayakan petani di sejumlah daerah.

Di pasar ekspor, umbian ini diolah jadi tepung hingga laku keras.

Padahal, tanaman ini tumbuh liar di pekarangan rumah dan dianggap masyarakat sebagai makanan ular.

Umbian ini banyak dicari di pasaran luar negeri seperti Jepang, China, Taiwan, dan Korea.

Baca Juga:Gunung Tujuh Community Kritik Kejari Karawang Soal Uang Sitaan Rp101 MiliarSatpol PP Karawang Gencarkan Patroli Trantibum Ton Badak, Puluhan Warga Ditertibkan

Tepung umbinya dipakai sebagai bahan baku kosmetik, obat, hingga bahan baku ramen.

Umbi ini pun ternyata sangat laku dijual.

Saat ini saja harganya mencapai Rp 2.500 sampai Rp 4.000 per kg basah atau baru petik. Jika umbi ini sudah dikeringkan atau sudah berbentuk keripik dihargai lebih mahal lagi yaitu sekitar Rp 15.000 hingga Rp 30.000 per kg.

0 Komentar