Produktif di Balik Jeruji: Warga Binaan Lapas Karawang Hasilkan Roti, Kopi dan Gabah

Kepala Lapas Kelas IIA Karawang, Christo Toar,
Kepala Lapas Kelas IIA Karawang, Christo Toar, menyebutkan bahwa warga binaan kini dibekali kemampuan praktis seperti barista, pembuatan roti, pertanian, hingga pengelasan.
0 Komentar

“Kami ingin masyarakat tahu bahwa warga binaan juga bisa berekspresi secara positif, termasuk lewat seni,” ucap Christo. Selain itu, kegiatan kepramukaan juga rutin dilakukan sebagai bagian dari pembinaan karakter.

Dari hasil penjualan karya warga binaan, sekitar 10 persen disetorkan ke Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), sementara 40 persen masuk ke rekening masing-masing warga binaan sebagai bentuk tabungan.

“Mereka punya rekening sendiri. Uang itu tidak bisa diambil selama menjalani masa hukuman, tapi bisa dicairkan setelah bebas sebagai modal awal,” ujar Christo.

Baca Juga:Akses Air Bersih Kampung Kiarajaya Segera Terwujud, Respons Cepat Usai ViralConverse di The Grand Outlet Karawang, Sepatu Klasik yang Nggak Pernah Mati Gaya!

Secara khusus, untuk hasil pertanian seperti gabah, sebagian besar hasil dijual dan hasilnya dikirimkan langsung ke keluarga warga binaan.

“Misalnya dari 8 ton gabah senilai Rp10 juta, ada pembagian hasilnya dan kami bantu transfer ke keluarganya. Ini bentuk tanggung jawab sosial dan upaya kami memulihkan hubungan keluarga warga binaan,” pungkasnya.(Aufa)

0 Komentar