Tidak Ada Wakil dari Indonesia di ASEAN Club Championship, COO Malut United: Klub Fokus Liga 1

Willhem Dominggus Nanlohy
Chief Operating Officer (COO) Malut United, Willhem Dominggus Nanlohy
0 Komentar

kbeonline.id – Harapan Malut United FC untuk tampil di kompetisi ASEAN Club Championship Shopee Cup 2025-2026 harus pupus sebelum dimulai. Tim asal Maluku Utara itu secara resmi gagal berpartisipasi setelah tidak tercantum dalam proses drawing yang digelar di Bangkok, Thailand, Jumat (4/7/2025).

Manajemen klub berjuluk Laskar Kie Raha pun memilih bersikap legawa meskipun mengaku telah mempersiapkan diri sejak awal pramusim untuk tampil di dua kompetisi: Liga 1 dan turnamen Asia Tenggara.

Chief Operating Officer (COO) Malut United, Willem D. Nanlohy, menyampaikan bahwa batalnya partisipasi di level ASEAN tidak akan mengganggu fokus dan persiapan tim menjelang Liga 1 musim 2025-2026.

Baca Juga:Wacana Penambahan Kuota Pemain Asing, Prapanca: Bisa Naikkan Peringkat Liga 1 di Level AsiaPersik Kediri Rekrut Telmo Castanheira, Gelandang Portugal Eks Sabah FC

“Situasi ini tidak mempengaruhi persiapan tim. Malut United tetap berkomitmen menjalani kompetisi domestik dengan maksimal dan berharap ke depan akan ada lebih banyak kesempatan bagi klub-klub Indonesia bersaing di level internasional,” ujar Willem dalam pernyataan resmi.

Sebelumnya, PT Liga Indonesia Baru (LIB) menyatakan bahwa Malut United dan Persebaya Surabaya berhak tampil di ASEAN Club Championship setelah finis di peringkat tiga dan empat Liga 1 2024-2025. Penetapan ini mengacu pada surat yang dikirimkan ke klub per 28 Juni 2025.

Namun, pihak Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) justru menetapkan bahwa hanya juara dan runner-up kompetisi domestik yakni Persib Bandung dan Dewa United yang boleh tampil dalam ajang ini.

“AFF telah menyampaikan secara lisan kepada kami bahwa mereka menginginkan wakil Indonesia adalah tim peringkat satu dan dua,” ujar Ferry Paulus, Direktur Utama PT LIB, dalam konferensi pers Kamis (3/7/2025).

Sayangnya, baik Persib maupun Dewa United telah terikat jadwal padat karena akan tampil di dua ajang berbeda: AFC Champions League 2 dan AFC Challenge League.

Ferry menjelaskan bahwa meskipun klub-klub Indonesia bisa saja bermain di tiga kompetisi, secara teknis hal itu sangat sulit diwujudkan. Faktor logistik, geografis, hingga kepadatan kalender nasional seperti SEA Games turut menjadi kendala.

“Kalau ditanya siap? Barangkali siap. Tapi buat kami sebagai operator, ini akan menyulitkan dalam pengaturan jadwal. Apalagi secara resmi, AFF juga belum memberikan keputusan tertulis soal regulasi pasti,” kata Ferry.

0 Komentar