“Awalnya mau tawuran, musuhnya kabur, motornya ditinggal. Akhirnya ya motor yang dibawa,” ujar salah satu pelaku yang kini ditahan polisi.
Dari hasil motor curian yang dijual Rp5 juta, para pelaku mengaku membagi hasil masing-masing sebesar Rp200-500 ribu. Salah satu dari mereka bahkan mengaku hanya sebagai joki dan tidak membawa senjata tajam, tapi terlibat aktif dalam aksi pencurian tersebut.
“Senjata saya pinjam dari teman, niatnya cuma nakut-nakutin,” katanya.
Baca Juga:13 Kode Redeem Free Fire Terbaru Aktif Hari Ini, 14 Juli 2025 beserta Cara Klaimnya28 Kode Redeem Terbaru Grand Crown: Pandora's Fate yang Masih Aktif Juli 2025
Polisi menyebut, dalam satu bulan terakhir, kelompok ini sudah tujuh kali beraksi, dan lebih dari 20 kali di bulan sebelumnya. Rata-rata anggotanya berusia remaja, masih duduk di bangku sekolah atau baru lulus. Sekolah Yapin disebut sebagai tempat belajar beberapa anggotanya.
“Mereka ini sering live IG saat tawuran, dan kelompok ini memang sudah kami pantau cukup lama,” katanya.
Admin grup bernama Rama kini kabur. “Anggotanya sekitar 20 orang, sebagian besar dari Setu dan Bantargebang,” lanjutnya.
Kepolisian menegaskan akan menindak tegas setiap aksi tawuran yang mengarah pada tindak pidana. “Tidak ada maaf bagi pelaku. Kalau kedapatan, akan kami proses secara hukum,” tandasnya. (Iky)