“Kalau kepala daerahnya komit seperti Pak Bupati dan Pak Gubernur ini, saya yakin Bekasi bisa bebas kusta di 2030. Obat dari kami, komitmen dari daerah,” imbuhnya.
Bupati Ade: “Kusta Harus Dihapuskan, Sosialisasi Masuk Sekolah”
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh upaya penghapusan kusta di wilayahnya. Ia juga meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi agar memperluas edukasi hingga ke sekolah-sekolah.
“Saya menghimbau agar Kepala Dinas Kesehatan menyosialisasikan ini di tingkat SD, SMP, hingga SMA. Tujuannya agar anak-anak tidak mendiskriminasi penderita, dan masyarakat juga tidak malu melapor jika mengalami gejala,” ujar Ade.
Baca Juga:Bupati Bekasi: Penanganan Banjir Perumahan The Arthera Hill 2 Masih Tanggung Jawab Pengembang 7 Laptop Gaming Terbaik 2025: Performa Handal, Harga Ramah Dikantong!
Ia menegaskan, selama ini stigma menjadi penghambat utama deteksi dini. “Orang takut melapor karena malu sama lingkungannya. Padahal kalau diketahui sejak awal, kusta bisa diobati dan dicegah penularannya,” katanya.
Orang nomor satu di Kabupaten Bekasi itu juga menyatakan, program ini adalah bentuk nyata dari keberpihakan pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Ini bagian dari belanja masalah sektor kesehatan. Kita mengawal program Presiden Prabowo agar masyarakat Bekasi sehat dan terhindar dari penyakit menular,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, dr. Alamsyah, melaporkan bahwa hingga Juli 2025 terdapat 306 kasus kusta aktif di Kabupaten Bekasi. Ia menyatakan pihaknya siap menindaklanjuti instruksi dari Menteri dan Bupati dengan memperkuat deteksi dini dan penyuluhan kepada masyarakat. (Iky)