Disdikpora Karawang Berikan Bantuan Satu Ruang Kelas Baru untuk SMPN Satap 1 Cibuaya

Kepala Disdikpora Karawang, Wawan Setiawan.
Kepala Disdikpora Karawang, Wawan Setiawan. --KBEonline--
0 Komentar

KARAWANG, KBEonline.id – Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang memberikan bantuan satu ruang kelas baru (RKB) untuk SMPN Satu Atap (Satap) 1 Cibuaya. Bantuan ini diberikan untuk mengatasi keterbatasan ruang belajar di sekolah tersebut yang terletak di Dusun Tirtasari, Kecamatan Cibuaya.

Kepala Disdikpora Karawang, Wawan Setiawan, mengatakan bahwa bantuan tersebut merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap dunia pendidikan, khususnya di wilayah pesisir yang sering terdampak bencana alam.

“Kami memberikan satu ruang kelas baru untuk SMPN Satap 1 Cibuaya agar proses belajar mengajar bisa lebih nyaman, terutama karena jumlah siswa di sana terus bertambah,” kata Wawan, Rabu (30/7).

Baca Juga:Pastikan Arsip Terjaga Dengan Aman, Kasubag Umpeg Serang Baru Luncuran Aplikasi 'Siaga Sumaker'Kesal Akibat Bisul Tiba-tiba Muncul! Ini Dia 7 Obat Herbal dari Dapur Rumah untuk Atasi Bisul Secara Alami

Wawan merinci jumlah siswa di sekolah tersebut saat ini mencapai 113 orang. “Kelas 7 ada 44 siswa, terdiri dari 26 laki-laki dan 18 perempuan. Kelas 8 ada 40 siswa, dan kelas 9 ada 29 siswa,” jelasnya.

Menurut Wawan, banyak siswa yang berasal dari Dusun Tanjungsari (Dobolan), sebuah wilayah pesisir yang setiap tahun terdampak banjir rob dan hujan. Kondisi ini sering menghambat para pelajar untuk berangkat ke sekolah.

“Mereka harus menempuh akses jalan yang cukup sulit, hanya bisa dilalui melalui tanggul tambak dan pesisir laut. Ketika rob dan hujan datang bersamaan, jalan menjadi sangat licin dan berbahaya,” ujar Wawan.

Wawan menambahkan, kejadian tersebut tidak terjadi setiap hari, namun datang secara tiba-tiba dan hampir rutin tiap tahun. “Inilah yang menjadi pertimbangan kami untuk memberikan tambahan ruang kelas agar pembelajaran bisa tetap berjalan,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Karawang, Ferry Muharam, membenarkan bahwa wilayah Dusun Tanjungsari memang rawan banjir rob. “Wilayah tersebut memang kerap dilanda banjir rob, yang berdampak langsung terhadap aktivitas masyarakat, termasuk para pelajar,” kata Ferry.

Ferry menyebutkan, peristiwa rob terakhir terjadi pada 27 Juli lalu. “Kami sudah siagakan perahu untuk membantu warga menyeberang. Tercatat ada sekitar 326 jiwa yang sempat terisolir akibat banjir rob dan abrasi laut,” jelasnya.

Tak hanya itu, BPBD juga sudah membangun jembatan darurat sebagai solusi sementara. Namun, gelombang pasang yang tinggi membuat jembatan rusak diterjang ombak.

0 Komentar