kbeonline.id – Menyambut musim BRI Super League 2025-2026, PSIM Yogyakarta resmi memperkenalkan jersey terbaru mereka yang sarat akan filosofi dan warisan budaya Mataram.
Peluncuran ini tak hanya menjadi perayaan visual semata, tetapi juga penegasan identitas Laskar Mataram sebagai klub dengan akar historis dan semangat tak tergoyahkan.
Jersey yang diperkenalkan mengusung tema “Kejayaan yang Abadi, Kemenangan yang Gemilang” — sebuah simbol perjalanan panjang PSIM meniti jalur kembali ke kasta tertinggi sepak bola nasional setelah 18 tahun penantian.
Baca Juga:Resmi! Persib Bandung Gandeng Kelme, Luncurkan Jersey “City of Champions” untuk Super League 2025-2026Tak Asal Pilih! Ini Alasan Bojan Hodak Bawa Persib Hadapi Western Sydney Wanderers
Untuk laga kandang, PSIM tetap mempertahankan warna biru sebagai identitas utama. Pada jersey ini, terdapat motif keris yang tidak hanya menjadi simbol keberanian, tetapi juga representasi filosofi mendalam: menyatukan raga dan jiwa dalam setiap perjuangan di lapangan.
Selain itu, ornamen Batik Parang disematkan di bagian lengan, sebagai lambang kekuatan dan keseimbangan — dua hal yang dibutuhkan untuk menghadapi ketatnya kompetisi. Garis keemasan yang menyertai desain biru ini menggambarkan semangat menuju cahaya kejayaan yang abadi.
Jersey tandang PSIM didominasi warna putih, dengan pola gelombang abstrak yang mewakili dinamika perjalanan klub sejak 1929. Setiap riaknya merepresentasikan tantangan, tekanan, dan harapan yang terus menyertai langkah PSIM menuju kebangkitan.
Warna putih dipilih sebagai lambang kemurnian tekad dan semangat sportivitas, mengajak seluruh pemain untuk melangkah tulus dan jujur dalam bertanding, tanpa kehilangan determinasi sebagai pejuang Mataram.
Jersey ketiga PSIM tampil elegan dengan warna abu-abu, memadukan unsur modern dan tradisi lewat ornamen Pendok Keris — sarung pelindung keris yang biasanya dihiasi ukiran halus dari logam mulia.
Desain ini menjadi metafora tentang perlindungan dan keanggunan, memperlihatkan bahwa kekuatan dalam sepak bola tak melulu soal agresivitas, tetapi juga harmoni dan karakter.
Tak kalah menarik, jersey penjaga gawang PSIM menampilkan motif Kala Makara, yang terinspirasi dari relief makam raja-raja Mataram di Kotagede. Motif ini menegaskan peran kiper sebagai pelindung terakhir, sekaligus sosok yang harus tenang namun tangguh dalam situasi krusial.
Baca Juga:Bursa Transfer Super League 2025-2026: Klub-klub Berani Ambil Risiko Demi Kualitas AsingGabung Persija, Thales Lira Percaya Diri Adaptasi Tak Akan Jadi Masalah
Dalam simbolisme Jawa, Kala Makara melambangkan keseimbangan antara kekuatan dan ketenangan — kualitas esensial yang diharapkan hadir dalam diri penjaga gawang PSIM.