“Kita akan terus berupaya agar ada ruang yang diberikan. Mungkin sekitar tiga atau empat bulan ke depan. Mudah-mudahan bisa selesai sampai putaran pertama,” jelas Ferry yang berasal dari Manado, Sulawesi Utara.
Meski tidak bisa hadir langsung di stadion lawan, suporter tetap diharapkan memberikan dukungan dari rumah masing-masing atau melalui nonton bareng resmi. Kedisiplinan dan komitmen fans selama masa larangan ini akan menjadi parameter penting dalam evaluasi FIFA berikutnya.
Larangan awaydays memang terasa berat bagi atmosfer sepak bola Indonesia yang selama ini dikenal dengan fanatisme luar biasa. Namun demi keamanan, profesionalisme, dan masa depan kompetisi yang lebih baik, kesabaran dan partisipasi aktif dari semua elemen suporter akan sangat menentukan.