Pupuk Kujang Bangun Akses Wisata Situ Kamojing, Dongkrak Ekonomi Warga

Pupuk Kujang Cikampek
Pupuk Kujang Cikampek memberikan dukungan pembangunan infrastruktur wisata, memicu perputaran ekonomi masyarakat sekitar, Kamis (28/8/2025).
0 Komentar

KBEonline.id – Situ Kamojing, danau buatan bersejarah di Karawang, Jawa Barat, kini semakin mudah diakses. Pupuk Kujang Cikampek memberikan dukungan pembangunan infrastruktur wisata yang tidak hanya mempercantik kawasan, tetapi juga memicu perputaran ekonomi masyarakat sekitar, Kamis (28/8/2025).

Sejak 11 Juni 2025, jalan akses menuju Situ Kamojing sepanjang 270 meter resmi rampung dibangun. Kondisi jalan yang sebelumnya berbatu, berdebu saat kemarau, dan becek di musim hujan, kini berubah mulus sehingga pengunjung lebih nyaman datang.

“Bantuan ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan. Situ Kamojing adalah bangunan air bersejarah yang hingga kini masih memberikan manfaat bagi masyarakat,” ujar Ade Cahya Kurniawan, Sekretaris Perusahaan Pupuk Kujang, Kamis (28/8/2025).

Baca Juga:Polemik Siswa Bawa Motor, DPRD Karawang Tekankan Pengawasan Orang Tua dan SekolahDana Maladministrasi Desa di Purwakarta Dikembalikan, Uang Rp976 Juta Nyaris Lenyap

Tak hanya jalan, Pupuk Kujang juga membangun gapura dan taman sebagai penunjang wisata. Menurut pengelola Situ Kamojing, Agus Darsono, tambahan fasilitas ini membuat kawasan tersebut lebih menarik.

“Gapura menjadi ciri khas baru Situ Kamojing. Banyak orang penasaran dan akhirnya datang ke sini. Setelah jalan diperbaiki, meski hujan, pengunjung tetap ramai karena akses sudah tidak becek lagi,” tutur Agus, Rabu (27/8/2025).

Dampaknya terasa langsung pada roda ekonomi warga sekitar. Sebelum ada perbaikan, pengunjung sering sepi sehingga warung-warung di sekitar situ kerap tutup. Kini, dengan tingkat kunjungan yang lebih stabil, omzet pedagang ikut naik.

“Dulu rata-rata penghasilan warung hanya sekitar Rp200 ribu per hari. Sekarang, dengan kunjungan bisa mencapai seribu orang per pekan, omzet naik jadi rata-rata Rp1 juta per hari,” jelas Agus.

Selain infrastruktur jalan, pengelola juga terus menambah fasilitas hiburan seperti rakit bambu, speedboat, hingga perahu bebek untuk menarik lebih banyak wisatawan.

Situ Kamojing sendiri bukanlah danau biasa. Dibangun pada tahun 1912 di era Politik Etis pemerintahan kolonial Belanda, danau ini merupakan bagian dari program irigasi yang mengubah wajah pertanian Karawang. Bersama Bendungan Walahar, Situ Kamojing memungkinkan petani beralih dari sistem tadah hujan ke pertanian yang bisa diairi sepanjang tahun.

Kini, lebih dari seabad kemudian, Situ Kamojing tidak hanya menjadi penopang irigasi, tetapi juga berkembang sebagai destinasi wisata yang membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.

0 Komentar