Ramai Soal Unsur Organik, Ini Penjelasan DLH Karawang untuk Pemuliaan Tanah di Ruas Jalan dan Taman

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Karawang melakukan penambahan sejumlah unsur organik di berbagai titik
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Karawang melakukan penambahan sejumlah unsur organik di berbagai titik media tanam. Proses ini dilakukan di ruas jalan maupun area taman yang tersebar di wilayah kota.
0 Komentar

KARAWANG – Dalam upaya pemuliaan tanah dan memperbaiki unsur hara di area taman kota, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Karawang melakukan penambahan sejumlah unsur organik di berbagai titik media tanam. Proses ini dilakukan di ruas jalan maupun area taman yang tersebar di wilayah kota.

Kepala Bidang Pertamanan DLH Karawang, Dede Pramiadi, menjelaskan bahwa unsur organik yang digunakan di antaranya meliputi kompos, sekam bakar, dan pupuk kandang.

“Kami memasukkan kompos, sekam bakar, dan pupuk kandang untuk memperkaya unsur hara tanah,” ujar Dede saat ditemui di kantornya, Senin (8/9).

Baca Juga:Bikin Bangga! Anak Karawang Wakili Indonesia di Borneo Football International Cup, Deputi Kemenpora ApresiasiOrang Subang Silahkan Coba Lowongan Kerja di Alfamart untuk Posisi Crew Store

Ia menuturkan, setelah unsur organik dimasukkan, tanah eksisting akan segera digemburkan agar tercampur secara merata. “Setelah dicampur, langsung kami gemburkan bersama tanah yang sudah ada agar unsur hara terserap lebih maksimal,” katanya.

Untuk pelaksanaan di lapangan, DLH juga memperhatikan kondisi teknis, terutama terkait penggunaan sekam yang mudah terbawa angin. “Penggemburan akan kami lakukan bersamaan dengan penyiraman agar sekam tidak beterbangan,” jelasnya.

Dede menyampaikan, metode ini bukan hal baru karena sudah pernah diterapkan sebelumnya. “Tahun lalu kami juga sudah lakukan hal yang sama, misalnya di ruas jalan dari depan Pemancingan Ajo sampai ke arah U-turn,” ujarnya.

Tahun ini, kata dia, DLH Karawang mengalokasikan anggaran pemeliharaan taman dari APBD 2025 sebesar Rp781 juta. Dana ini tidak hanya digunakan untuk proses pemuliaan tanah, seperti penggemburan dan pemupukan, tetapi juga termasuk penanaman berbagai tanaman hias.

“Anggaran ini bukan hanya untuk penggemburan dan pemupukan, tetapi juga termasuk untuk penanaman tanaman hiasnya. Untuk banyaknya sekam sekitar 284 m³ atau setara dengan 35,5 ton, ini konversi berat jenis 125 kg/m³,” katanya.

Dede mengungkapkan, hasil dari program tahun sebelumnya menunjukkan perkembangan yang positif. “Alhamdulillah tanamannya berhasil tumbuh dengan baik. Itu jadi motivasi kami untuk terus lanjutkan program ini,” ungkapnya.

Ia menekankan pentingnya konsistensi dalam pemeliharaan taman kota agar keindahan dan fungsi ekologisnya tetap terjaga. “Kami ingin agar taman-taman di Karawang tetap hijau dan asri, makanya perawatan harus rutin,” tuturnya.

0 Komentar