KBEOnline.id – Nama KH. Obay Hasan Bashri atau akrab disapa Mama Obay begitu masyhur di kalangan masyarakat, khususnya para santri di Jawa Barat hingga luar daerah. Ulama besar asal Karawang ini dikenal sebagai ahli tauhid, aqidah, dan teologi Islam yang menjadi rujukan banyak santri sejak era 1990-an.
Beliau merupakan pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Mursyidul Falah, Kampung Sawah, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang. Pesantren ini menjadi pusat rujukan para penuntut ilmu, terutama bagi mereka yang ingin memperdalam ilmu tauhid.
Tradisi Pasaran di Bulan Ramadan
Salah satu tradisi yang melekat di pesantren asuhan KH. Obay adalah pengajian pasaran di bulan Ramadan. Tradisi ini menjadi magnet ribuan santri dari berbagai daerah, bahkan ada yang sudah menjadi guru atau kiai di kampungnya tetap datang untuk ngalap barokah.
Baca Juga:Farmers Market Segera Hadir di Resinda Karawang, Buka Lowongan Kerja untuk Operational Staff, Ayo Daftar!Kamu Pecinta Kopi? Segera Merapat, Kopi NAKO Segera Hadir di Karawang, Tempat Nongkrong Hits di Galuh Mas
Kitab-kitab tauhid klasik seperti Ummul Barahin, Jauharut Tauhid, Assanusi, hingga Hikam menjadi kajian utama. Uniknya, selama kegiatan ini, KH. Obay menanggung seluruh kebutuhan konsumsi ribuan santri, mulai berbuka puasa hingga sahur. Kedermawanan beliau inilah yang membuat namanya semakin harum di hati para murid.
Guru dan Murid Ulama Besar
Kealiman KH. Obay tidak terlepas dari didikan para gurunya, di antaranya Mama Idris Bendul (Purwakarta), Ajengan Muhdi Citeko (Purwakarta), Mama Bakri Sempur, Mama Syatibi Gentur, hingga KH. Kholil Banjar. Saat menimba ilmu di Sempur, beliau bahkan satu zaman dengan ulama besar lain seperti Buya Dimyati Cidahu Banten dan KH. Hasan Bashri Cigudeg Bogor.
Adapun murid-murid beliau kini banyak yang menjadi ulama dan kiai terkemuka, seperti almarhum KH. Anshor Nasrulhaq, almarhum KH. Muhammad Sholihin, KH. Tajuddin Zuhri, hingga Ustadz Muhammad dari Batujaya.
Tegas Menjaga Tauhid
Semasa hidupnya, KH. Obay dikenal sebagai sosok tegas yang selalu menekankan pentingnya menjaga akhlak dan tauhid. Beliau juga dikenal non-partisan, tidak masuk organisasi Islam maupun politik, namun tetap dihormati lintas golongan.