Mengulur Waktu, Menebus Dosa di Jalur Laut Utara

gugus terumbu karang sendulang
Perahu nelayan Tangkolak dan deretan paranje di Gugus Terumbu Karang Sendulang.
0 Komentar

“Di tahun 2022, kami melakukan perluasan program, kami masuk ke Karawang, khususnya daerah Tangkolak, di Desa Sukakerta, bertemu dengan kelompok Pandu Alam Sendulang yang diketuai mas Dama,” papar Salman, Senin (8/9/2025) lalu

Bersama dengan peneliti karang dari PPLH IPB, PHE ONWJ bersama PAS, Dama dan kawan-kawan melakukan pembuatan ratusan modul, untuk memulihkan ekosistem terumbu karang di Tangkolak, sekaligus rumah bagi ikan.

“Bentuknya mirip kandang ayam anyaman. Paranje dirancang kokoh, dibuat dengan campuran pasir dan semen dengan rangka dari jaring besi. Bobotnya bisa enam puluh hingga tujuh puluh kilogram. Dengan berat itu, paranje mampu bertahan dari ombak. Rongga-rongga pada paranje bisa dimanfaatkan ikan sebagai ruang bertelur, permukaannya jadi tempat transplantasi fragmen karang,” terang Salman.

Baca Juga:Doni Romdhoni Pimpin PRIMA DMI Jawa Barat 2025–2029, Usung Visi Generasi Qur’ani yang Kreatif & Berdaya SaingDPRD: RSUD Rengasdengklok Kado Spesial HUT Karawang Buat Masyarakat

Salman bercerita, saat di Pulau Biawak, modul yang dibuat oleh PHE ONWJ sempat mengalami kekurangan. “Saat modul diletakkan itu gampang terguling. Modul di Karawang ini merupakan penyempurnaan karena bisa bertahan di aliran air bawah laut, dan tidak terguling,” tambah Salman.

Salman juga mencatat perjalanan empat tahun terakhir program Otak Jawara di Tangkolak. Sebanyak 420 modul paranje telah disimpan dan mulai menjadi rumah buatan bagi biota laut. Dari modul-modul itu, lebih dari 3.400 fragmen karang ditransplantasi dan kini menutup area seluas 0,28 hektare. Dari bibir pantai, jarak transplantasi paranje ini berkisar di antara empat hingga enam kilometer.

PPLH IPB, PHE ONWJ bersama PAS, dari catatan Salman, berhasil menumbuhkan kembali beragam bentuk karang, di antaranya Acropora branching (ACb), karang cabang yang bercabang halus menyerupai pohon kecil. Kemudian Acropora tabulate (ACT) yang berbentuk seperti meja pipih, Acropora submassive (ACS) yang mirip dengan ACb namun memiliki diameter lebih padat besar dan padat. Selain itu, ada juga Coral branching (CB), Coral massive (CM), Coral encrusting (CE), dan Coral foliose (CF) yang menjadi fondasi utama ekosistem.

Seiring karang yang tumbuh subur, kehidupan laut pun kembali ramai. Dari hasil pemantauan, kini sudah lebih dari 30 jenis ikan terlihat mendiami area terumbu buatan itu. Ikan-ikan kecil seperti sersan mayor berenang berkelompok di atas modul, lincah dan tak pernah diam. Di sela anemon, ikan badut sesekali muncul, lalu cepat bersembunyi lagi.

0 Komentar