Mengulur Waktu, Menebus Dosa di Jalur Laut Utara

gugus terumbu karang sendulang
Perahu nelayan Tangkolak dan deretan paranje di Gugus Terumbu Karang Sendulang.
0 Komentar

Paranje dibuat sederhana. Cetakannya berasal dari karung terpal yang dilapisi semen setebal lima sentimeter, membentuk modul dengan diameter 55–60 sentimeter. “Kecil tapi kokoh,” tambahnya.

Ia menghitung, bila 400 modul ditanam dengan jarak rata-rata 2–2,5 meter per unit, luas area yang bisa ditutup mencapai hampir 0,1 hektare. Tidak besar, tetapi cukup untuk memulai sebuah ekosistem kecil.

“Yang penting bukan luasnya, tapi bahwa modul-modul itu ditaruh di tempat yang benar,” ujarnya.

Baca Juga:Doni Romdhoni Pimpin PRIMA DMI Jawa Barat 2025–2029, Usung Visi Generasi Qur’ani yang Kreatif & Berdaya SaingDPRD: RSUD Rengasdengklok Kado Spesial HUT Karawang Buat Masyarakat

Wazir menekankan pentingnya memilih lokasi yang tepat. Bekas karang mati, katanya, justru menyimpan peluang. “Dulu kawasan ini produktif, tapi rusak oleh aktivitas manusia. Kalau ada sisa ekosistem alami, itu tanda lingkungan masih cocok untuk karang tumbuh. Itu yang perlu direhabilitasi.”

Bagi Wazir, rehabilitasi bukan sekadar menanam karang di pasir kosong tanpa kehidupan. “Kalau hanya pasir, potensinya rendah. Tapi kalau ada karang alami, meski sedikit, itu pondasi. Itu yang harus kita rawat,” tutupnya.

Namun, laut tidak pernah berdiri sendiri. Setiap paranje yang diturunkan, setiap fragmen yang ditanam, tak lepas dari tangan-tangan nelayan yang kembali ke rumah-rumah kayu di tepi darat. Laut Tangkolak hanyalah wajah lain dari dusun kecil bernama Sukakerta, tempat kehidupan sehari-hari dan sejarah panjang karang itu berakar.

Dusun Sukakerta menempel di garis Laut Jawa, ujung utara Karawang. Luasnya hanya 7,32 km², sekitar 10,55 persen dari total Kecamatan Cilamaya Wetan. Meski kecil, desa ini dihuni 6.586 jiwa, 3.307 laki-laki dan 3.279 perempuan, sebagian besar menggantungkan hidup pada laut. Dari pusat pemerintahan Kabupaten Karawang, Sukakerta berjarak 46 kilometer, sebuah bentang yang bukan hanya soal jarak fisik, tetapi juga jarak sosial dari kawasan industri menuju pesisir.

Sukakerta hanyalah satu dari 12 desa di Kecamatan Cilamaya Wetan. Kecamatan ini sendiri merupakan pemekaran dari Cilamaya, dengan luas 69,66 km² atau sekitar 3,97 persen dari total Kabupaten Karawang. Secara geografis, Cilamaya Wetan berbatasan langsung dengan Laut Jawa di utara, Kecamatan Blanakan (Subang) di timur, Kecamatan Banyusari di selatan, dan Cilamaya Kulon di barat.

0 Komentar