CERITA indah sering diungkap warga pesisir Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang. Sekitar tahun 1980an di bawah perairan Tangkolak, Desa Sukakarta banyak taman laut dengan aneka ikan dan terumbu karangnya.
Di lorong-lorong inilah berbagai habitat ikan bersarang. Dengan ikan yang melimpah hasil tangkapan nelayan pun begitu melimpah tiap harinya.
Saat itu laut dijaga, diruwat dengan sedekah laut, karena diyakini dengan menjaga kesakralan laut, dengan tidak sembarang mengambil terumbu karang kesejahteraan hidup nelayan dapat terjaga.
Baca Juga:Malu-maluin! Mantan Menantu di Bekasi Ketahuan Curi Motor Mertuanya SendiriLowongan Kerja Indofood Dibuka di Karawang! Lamar Gratis, Cek Syarat lengkapnya di Sini!
Hanya saja memang jaman berubah dengan pola hidup yang justru tidak lagi menghargai sakralitas alam semesta.
Memasuki tahun 2000an, terumbu karang di perairan Tangkolak rusak akibat pemburuan untuk pondasi rumah, diperjualbelikan (ekspor) dan hiasan aquarium.
Para nelayan lupa semesta dan sudah diracuni pola pikir pragmatis dan merusak terumbu karang dengan cara congkel menggunakan pakai pahat dan palu, ambil yang kecil-kecil.
Terumbu karang yang memiliki kualitas bagus dapat dijual dengan ukuran kepalan tangan, sebesar Rp 3- ribu. Dalam seminggu, satu orang bisa menghasilkan satu truk penuh berisi terumbu karang. Batuan terumbu karang itu laku di pasaran, bahkan sampai bisa diekspor.
Selain itu juga, warga sekitar dulunya menggunakan terumbu karang menjadi pondasi rumah. Di mana potongan terumbu karang dan diproses menjadi bahan bangunan seperti batu bata.
Karena bahan bangunan lain seperti semen mahal dan sulit didapat. Terumbu karang dibakar untuk dijadikan perekat.
Namun, praktik ini merusak ekosistem laut dan telah dilarang di banyak tempat. Warga baru merasakan dampak dari perburuan ini saat hasil tangkapan ikan anjlok sampai 60 persen. Pada 2012, perburuan terumbu karang berhenti total.
Baca Juga:Pekerja PT Eun Sung Indonesia Terlantar, Oknum DPRD Kabupaten Bekasi Disebut Direksi LPK Penunggak BPJSLowongan Kerja Epson Cikarang Dibuka! Gaji Besar, Lamar Gratis Lewat Portal Resmi
Kesadaran Baru Gerakan Baru
Pada tahun 2022an, puluhan pemuda Dusun Tangkolak, Desa Sukakarta, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang berkolaborasi dengan Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) dengan membentuk Kelompok Pandu Alam Sendulang (PAS). Dan dibantu para peneliti IPB.
Kolaborasi tersebut diharapkan menjadi titik balik penting dalam upaya pelestarian lingkungan terumbu karang di perairan Blok Sendulang, Pantai Utara Karawang, yang terletak 6 km dari bibir pantai Tangkolak. Lokasi terumbu karang yang rusak dapat dijangkau menggunakan perahu nelayan dengan waktu tempuh sekitar 45 menit.