Ericsson Luncurkan Hackathon, Basis AI dan 5G untuk Transformasi Digital Manufaktur

E
E
0 Komentar

Komitmen ekosistem terhadap transformasi digital Indonesia

“Sebagai pemimpin global di bidang 5G, Ericsson berkomitmen penuh untuk mempercepat transformasi digital Indonesia. Kapabilitas 5G yang andal, aman, dan tangguh membuka peluang penerapan AI dalam skala besar.

Karena itu, pada edisi kedua Hackathon ini kami memperluas cakupan dengan memberdayakan talenta lokal, startup, dan pengembang untuk menghadirkan solusi nyata berbasis 5G dan AI yang mendorong inovasi lintas industri.

“Melalui kolaborasi dengan pemerintah, industri, dan para mitra, kami optimistis dapat bersama-sama mewujudkan visi Indonesia Digital 2045,” ujar Daniel Ode, President Director of Ericsson Indonesia, Singapore, Philippines, and Brunei.

Baca Juga:Pecinta Seafood Merapat! TPI Ciparage Tempuran Sajikan Hasil Laut Segar Setiap Hari

Nies Purwati, Senior Director of Government Affairs for Southeast Asia and Pacific at Qualcomm International Inc., menambahkan, Hackathon 2025 mencerminkan komitmen Qualcomm dalam menghadirkan inovasi, kreativitas, dan produktivitas melalui teknologi wireless communication demi peningkatan kualitas hidup.

Qualcomm terus mencari solusi AI yang canggih dan terbaik. Kami percaya AI memegang peran transformatif di hampir setiap industri, mengubah cara bisnis beroperasi, mengambil keputusan, dan menciptakan manfaat lebih.

Drs. Masrokhan, MPA., CGCAE, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri, Kementrian Perindustrian Republik Indonesia mengatakan, “Kami senang dapat bermitra dengan Ericsson dan Qualcomm dalam menyelenggarakan Hackathon tahun ini setelah sukses dengan Hackathon 2024 lalu, karena inisiatif ini sejalan erat dengan agenda Making Indonesia 4.0 untuk mempercepat transformasi industri nasional.

Melalui ajang ini, kami menyediakan kesempatan kompetisi sehat bagi para generasi muda yang harapannya dapat memacu mereka untuk bereksperimen, berkolaborasi lintas disiplin, dan menghasilkan prototipe sebagai solusi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan sektor industri, khususnya industri manufaktur di Indonesia.

Sementara itu, Sonny Hendra Sudaryana, Direktur Pengembangan Ekosistem Digital, Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, menekankan, Indonesia diproyeksikan akan membutuhkan sekitar 9 juta talenta digital pada tahun 2030, dan kebutuhan ini tidak dapat dipenuhi hanya melalui pendidikan formal. Inisiatif seperti Hackathon ini krusial dalam memperkuat pipeline talenta digital nasional.

Selain itu, inovasi 5G dan AI yang lahir dari Hackathon 2025 siap diimplementasikan di dunia nyata, sejalan dengan prioritas nasional untuk mempercepat transformasi digital.

0 Komentar