KBEonline.id – Bayangkan kalau beribu tahun lalu para ahli gagal menjinakkan tanaman padi. Tidak ada sawah hijau, tidak ada nasi di meja makan, tidak ada ungkapan “belum makan kalau belum makan nasi.”
Sebagai gantinya, singkonglah yang naik tahta jadi bahan pokok utama bangsa kita.
Singkong Jadi Bapok Makanan
Jika singkong benar-benar menjadi bapok (bahan pokok makanan), rutinitas kita sehari-hari akan berubah drastis:
Baca Juga:Apakah Uang Kas Daerah Bisa Dipakai Membiayai Nikah Warga?Uang Transferan Warga Bekasi ke Rekening Kas Daerah Kenapa Tidak Bisa Digunakan?
- Sarapan bukan bubur ayam, melainkan bubur singkong.
- Ketupat Lebaran diganti ketupat singkong.
- Tumpeng syukuran? Bentuk kerucutnya dari parutan singkong kukus.
- Hidangan khas Karawang bukan lagi nasi uduk, tapi mungkin “singkong uduk.”
Karawang Tanpa Sawah Padi
Karawang, yang kini dikenal sebagai lumbung padi nasional, akan memiliki wajah yang sama sekali berbeda. Sawah menghijau tak akan pernah ada. Sebaliknya:
Lahan Karawang akan membentang luas menjadi ladang singkong.
Petani tidak menanam padi, melainkan sibuk mencabut umbi dari tanah.
Julukan “Lumbung Padi” berganti menjadi “Lumbung Singkong Nusantara.”
Tantangan Hidup dengan Singkong
Kalau singkong jadi bapok, masalah besar yang harus dihadapi manusia adalah:
1. Cepat busuk – singkong tidak tahan lama, berbeda dengan beras yang bisa disimpan berbulan-bulan.
2. Kurang gizi – singkong memang tinggi karbohidrat, tapi proteinnya rendah. Kesehatan masyarakat bisa lebih rentan.
3. Kehidupan sosial-budaya berubah – banyak tradisi berbasis nasi tidak akan pernah lahir.
Seandainya sejarah berjalan lain, Karawang mungkin tidak akan pernah dikenal sebagai lumbung padi.
Baca Juga:Karawang Tertua Peradaban, 5 Cara Menyelami Sejarah yang Tak Lekang WaktuBale Indung Rahayu, Destinasi Edukasi Budaya Sunda Cuma Ada di Purwakarta
Namun, fakta bahwa padi berhasil dibudidayakan membuat beras menjadi identitas, budaya, bahkan simbol kebersamaan.
Lalu, Siapa Penemu Padi?
Tidak ada satu orang yang disebut penemu padi. Para ahli arkeologi meyakini bahwa padi pertama kali dibudidayakan 7.000–10.000 tahun lalu di Asia, terutama di kawasan Tiongkok Selatan, India, hingga Asia Tenggara. Dari situlah padi menyebar ke seluruh dunia.
Di Indonesia sendiri, padi berkembang menjadi tradisi dan pusat pangan. Dan Karawang, dengan tanahnya yang subur, sejak lama ditetapkan sebagai lumbung padi nasional.