KBEOnline.id Jakarta – Keputusan pemecatan Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia pada Kamis (16/10/2025) menjadi babak baru bagi sepak bola nasional. Di tengah gonjang-ganjing hasil buruk dan kritik dari publik, satu sosok kini menjadi pusat perhatian: Alexander Zwiers, Direktur Teknik (Dirtek) Timnas Indonesia.
Nama Zwiers kini disebut-sebut sebagai figur paling berpengaruh dalam menentukan arah baru Garuda. Dengan pengalamannya membangun sistem sepak bola Yordania hingga menembus final Piala Asia 2023, publik berharap tangan dinginnya bisa kembali menata pondasi Timnas Indonesia dari hulu ke hilir.
Warisan Kegagalan Kluivert
Selama 10 bulan menakhodai Timnas Indonesia, Patrick Kluivert gagal memberikan progres yang diharapkan. Pelatih asal Belanda itu tersingkir setelah Timnas tak mampu melangkah ke Piala Dunia 2026 dan gagal menjaga konsistensi performa di kualifikasi.
Baca Juga:KIIC Karawang Jadi Magnet Investor Asing, Ratusan Pabrik Beroperasi dengan Ribuan Pekerja dan Gaji di Atas UMRSecond Studio di Perumnas Karawang, Rekomendasi Studio Foto Favorit Anak Muda
Meski datang dengan reputasi besar sebagai eks striker Ajax Amsterdam dan Barcelona, Kluivert dinilai tidak mampu beradaptasi dengan karakter pemain Indonesia yang mengandalkan kecepatan dan determinasi tinggi.
PSSI akhirnya memutuskan untuk mengakhiri kerja sama lebih cepat, dengan alasan evaluasi total program tim nasional.
Kini, semua mata tertuju pada Alexander Zwiers, sosok yang dipercaya memegang kendali atas arah pembinaan dan struktur teknis di tubuh Timnas Indonesia.
Zwiers, Direktur Teknik dengan Filosofi Asia
Berbeda dari banyak figur asing lainnya, Alexander Zwiers dikenal sebagai direktur teknik yang lebih mementingkan sistem dibanding nama besar.
Sebelum bergabung dengan Indonesia, pria asal Belanda itu membangun fondasi kuat di Timnas Yordania sejak 2019.
Di bawah tangannya, Yordania tumbuh menjadi kekuatan baru di Asia.
Mereka mencapai final Piala Asia 2023 dan sukses menembus Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah — sebuah pencapaian monumental bagi negara kecil di Timur Tengah itu.
Baca Juga:Wajib Coba! Belah Doeren di Perumnas yang Bikin Durian Jadi Dessert KekinianLiburan di Purwakarta? Kunjungi 10 Tempat Wisata Gratis dan Hemat, Cocok untuk Semua Kalangan!
Menariknya, selama menjabat di Yordania, Zwiers tidak pernah menunjuk pelatih asal Eropa. Ia lebih memilih pelatih yang paham kultur sepak bola Asia dan Timur Tengah.