Alexander Zwiers Sosok Suksesor Sepak Bola Jordania ke Piala Dunia, Menanti Kesuksesannya di Indonesia

Alexander Zwiers, Direktur Teknik (Dirtek) Timnas Indonesia
Alexander Zwiers, Direktur Teknik (Dirtek) Timnas Indonesia
0 Komentar

‎Tiga nama yang dipercaya olehnya adalah:

‎Adnan Hamad (Irak, 2021–2023)

‎Hussein Ammouta (Maroko, 2023–2024)

‎Jamal Sellami (Maroko, 2024–sekarang)

‎Ketiganya membawa Yordania tampil stabil dan disiplin. Filosofi Zwiers sederhana: “Pelatih hebat bukan yang terkenal, tapi yang memahami DNA pemainnya.”

Peta Jalan Baru Garuda

‎Sebagai Direktur Teknik PSSI, Zwiers kini punya tugas berat: membangun ulang sistem pembinaan pemain, memperkuat koordinasi antar pelatih di level usia, dan tentu saja mencari sosok pelatih kepala yang tepat untuk Timnas Indonesia.

‎Zwiers diyakini akan memprioritaskan pelatih yang paham konteks sepak bola Asia Tenggara.

Baca Juga:KIIC Karawang Jadi Magnet Investor Asing, Ratusan Pabrik Beroperasi dengan Ribuan Pekerja dan Gaji di Atas UMRSecond Studio di Perumnas Karawang, Rekomendasi Studio Foto Favorit Anak Muda

‎Nama-nama seperti Shin Tae-yong, Park Hang-seo, dan Akira Nishino disebut masuk radar.

‎Shin Tae-yong dan Park menjadi dua figur tersukses di kawasan ASEAN. Shin pernah membawa Indonesia lolos ke Ronde Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, sementara Park menulis sejarah bersama Vietnam dengan menembus semifinal Piala Asia 2019 dan juara Piala AFF.

‎Selain itu, Zwiers disebut mempertimbangkan pelatih dari Asia Barat atau Afrika Utara, dua wilayah yang menurutnya punya disiplin, intensitas, dan karakter kerja keras mirip dengan pemain Indonesia.

Alternatif Eropa Masih Terbuka

‎Meski Zwiers dikenal lebih condong ke pelatih Asia, opsi dari Eropa masih terbuka. Beberapa nama yang sudah memahami sepak bola Indonesia masuk daftar pendek, seperti:

‎Bojan Hodak (Persib Bandung)

‎Luis Milla (eks Timnas Indonesia)

‎Thomas Doll (Persija Jakarta)

‎Jan Olde Riekerink (eks Dewa United)

‎Keempatnya punya kesamaan: disiplin tinggi, tegas, dan terbukti bisa memaksimalkan potensi pemain lokal.

‎Namun, keputusan akhir tetap bergantung pada evaluasi Zwiers dan rekomendasinya ke Komite Eksekutif PSSI.

Membangun dari Dasar

‎Selain urusan pelatih, Zwiers juga fokus membenahi sistem pembinaan usia muda. Ia disebut sedang menyiapkan program integrasi Timnas U-17, U-20, dan U-23 dengan kurikulum taktik yang seragam.

0 Komentar