Langkah ini disebut sebagai “Blueprint Garuda 2030” proyek jangka panjang agar Indonesia punya gaya bermain khas seperti Jepang atau Korea Selatan.
Zwiers juga menilai pentingnya peningkatan kualitas pelatih lokal agar mereka tak hanya jadi asisten, tapi juga bisa bersaing di level Asia.
“Indonesia punya potensi besar. Tantangan kita bukan bakat, tapi sistem. Kalau sistemnya jalan, hasil akan mengikuti,” ujar Zwiers dalam sebuah wawancara internal PSSI.
Harapan Baru Sepak Bola Nasional
Baca Juga:KIIC Karawang Jadi Magnet Investor Asing, Ratusan Pabrik Beroperasi dengan Ribuan Pekerja dan Gaji di Atas UMRSecond Studio di Perumnas Karawang, Rekomendasi Studio Foto Favorit Anak Muda
Pasca kegagalan Kluivert, publik menuntut perubahan nyata. Dan di balik layar, Alexander Zwiers kini menjadi figur sentral.
Ia bukan sekadar pengamat, tapi pengarah utama yang menentukan masa depan Timnas Indonesia — mulai dari pemilihan pelatih, pembinaan pemain muda, hingga arah filosofi permainan.
Jika diberi kewenangan penuh, bukan tidak mungkin Indonesia akan menapaki jalur yang sama seperti Yordania: naik perlahan, tapi pasti, dengan sistem dan identitas yang kuat.
Kini, harapan suporter hanya satu:
Agar PSSI memberi ruang bagi Zwiers untuk bekerja tanpa intervensi — demi mimpi lama yang tak pernah padam, melihat Garuda terbang tinggi di pentas dunia.