DARURAT, Trend Kasus TBC di Karawang Bisa Tembus 13 Ribu, Dinkes Kewalahan SDM dan Faskes

Ist
Ist
0 Komentar

KBEonline.id– Jumlah kasus Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Karawang dalam lima tahun terakhir terus menunjukkan peningkatan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Karawang, penemuan kasus TBC meningkat signifikan dari tahun 2020 hingga 2024.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Karawang, Yayuk Sri Rahayu, menjelaskan, hingga September 2025 tercatat rata-rata penambahan kasus mencapai 1.024 per bulan. Jika tren tersebut berlanjut hingga akhir tahun, total kasus TBC diperkirakan mencapai 12.000 hingga 13.000 kasus.

“Memang ada penurunan jumlah kasus di 2025, tapi masih terlalu dini untuk disimpulkan sebagai tren menurun karena data yang kami himpun baru sampai bulan September,” ujar Yayuk, Senin (3/11).

Baca Juga:Gak Nyangka! Ternyata Cairin JHT BPJS Ketenagakerjaan Bisa dari HP, Cuma Butuh 5 Menit!KABUPATEN BEKASI DARURAT BANJIR, 4 Hari Terendam, Kali Cikarang Meluap Tanggul Kali Srengseng Jebol

Selain peningkatan jumlah kasus, angka kematian akibat TBC di Karawang juga masih cenderung naik dibandingkan kondisi awal tahun 2020.

“Secara umum, jumlah kematian akibat TBC belum menunjukkan penurunan signifikan. Ini masih jadi tantangan besar bagi kami,” imbuhnya.

Yayuk mengakui, terdapat sejumlah kendala dalam upaya pencegahan dan penanggulangan TBC di daerahnya. Salah satunya adalah keterbatasan sumber daya manusia di fasilitas kesehatan. Banyak petugas yang merangkap tugas atau belum memiliki pelatihan khusus dalam program DOTS TB.

Selain itu, sebagian fasilitas kesehatan juga belum memiliki alat pendukung seperti mikroskop, laptop, atau komputer khusus untuk pelaporan sistem SITB. Kondisi logistik yang kadang tidak mencukupi turut menjadi hambatan.

“Kolaborasi antar program dan stakeholder juga masih perlu diperkuat hingga ke tingkat desa atau kelurahan,” kata Yayuk.

Dinkes Karawang, lanjutnya, telah melakukan berbagai langkah strategis untuk menekan laju penyebaran TBC. Salah satunya dengan menyusun Rencana Aksi Daerah (RAD) penanggulangan TBC serta membentuk tim percepatan dan jejaring layanan melalui kolaborasi dengan fasilitas kesehatan pemerintah maupun swasta.

“Kami juga intensif melakukan penemuan pasien aktif di wilayah padat penduduk dan berisiko tinggi melalui kegiatan penyisiran kasus, validasi data rumah sakit, serta kolaborasi layanan antara fasyankes dan komunitas,” jelasnya.

Baca Juga:Persika 1951 Bungkam Karawang United 4-0Minggu Ini Bupati Ade Kunang Tetapkan Sekda Baru, Seleksi Tinggal Psikotes Calon

Selain memperkuat sistem pelaporan, Dinkes juga meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan melalui pelatihan, coaching, dan supervisi.

0 Komentar