KABUPATEN BEKASI DARURAT BANJIR, 4 Hari Terendam, Kali Cikarang Meluap Tanggul Kali Srengseng Jebol

tanggul Sukatani
Salah satu dari 3 tanggul Sukatani yang jebol.
0 Komentar

KBEonline.id- Kabupaten Bekasi darurat banjir. Sudah 4 hari sejumlah kecamatan terendam. Kali Cikarang di selatan meluap dan terbaru di selatan 3 tanggul Kali Srengseng di Sukatani jebol.

Banjir Cikarang Utara dan Sukatani sebenarnya masih terkait. Karena 3 titik tanggul di Kali Srengseng Hilir, Desa Sukamanah, Kecamatan Sukatani yang jebol akibat tingginya debit air dari aliran Kali Cikarang. Jadi banjir dialami warga di Selatan dan utara Kabupaten Bekasi. Ribuan warga masih terdampak banjir hingga Senin (03/11/2025).

Diketahui Kali Srengseng Hilir adalah terusan dari Kali Cikarang, letaknya di hilir atau setelah Bendungan Srengseng Hilir (BSH) di Desa Kalijaya, Kecamatan Cibitung, yang tengah dibangun oleh Pemkab Bekasi.

Baca Juga:Persika 1951 Bungkam Karawang United 4-0Minggu Ini Bupati Ade Kunang Tetapkan Sekda Baru, Seleksi Tinggal Psikotes Calon

Seperti diketahui, air Kali Cikarang “jebol” ke Kali Srengseng Hilir akibat tak ada pintu air di bendungan BSH yang tengah dibangun. Akibatnya, debit air yang cukup tinggi menyebabkan air meluap bahkan membuat tanggul jebol.

Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang meninjau langsung wilayah terdampak banjir di Desa Sukamanah bersama kepala organisasi perangkat daerah, camat dan lurah setempat. Ia mengatakan, ada beberapa persoalan yang menjadi perhatian utama pemerintah daerah.

“Agenda hari ini saya turun ke korban bencana banjir, tepatnya di Desa Sukamanah. Saya bersama-sama turun ke warga. Jadi ada beberapa persoalan yang kita temukan,” ujar Ade Kuswara Kunang kepada kbeonline.id di lokasi.

Ia menjelaskan, salah satu penyebab utama genangan air adalah pekerjaan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) yang tertunda. Kondisi itu membuat aliran air meluap hingga ke permukiman warga.

“Selain4 pekerjaan BBWS yang tertunda atau telat, ini menjadi satu sumber persoalan air itu jebol. Nanti saya minta ke pihak B4BWS ini harus cepat tanggap. Untuk sementara ini karena ada hujan lagi, masyarakat jangan sampai tergenang lebih dalam lagi, lebih banyak lagi air yang ke pemukiman,” katanya.

Dalam peninjauan itu, Ade juga menyoroti soal status tanah di sekitar lokasi banjir yang menjadi bahan pertanyaan warga.

“Ini menjadi pertanyaan, apakah yang di depan ini tanah PJT atau tanah hak milik? Jadi saya sampaikan kepada masyarakat, kalau ini memang tanah hak milik, kita ada program rutilahu. Nanti dengan bukti surat hak milik dan sebagainya, kita akan bantu rumah-rumah yang memang tidak layak atau akibat banjir ini jadi rusak,” ujarnya.

0 Komentar