Sekarang WHO Mengakui Indonesia adalah Pusat Herbal Terbesar dan Terlengkap di Dunia

Daun sirih
Daun sirih
0 Komentar

KBEonline.id- Indonesia baru saja mendapat sorotan dunia lewat pengakuan dari WHO–International Regulatory Cooperation for Herbal Medicines (IRCH) atas kemajuan industri obat herbal di tanah air. Sekarang WHO Mengakui Indonesia adalah Pusat Herbal Terbesar dan Terlengkap di Dunia.

Lebih dari sekadar agenda rutin, kunjungan ini merupakan bentuk kepercayaan global terhadap kemampuan Indonesia membangun ekosistem farmasi herbal yang terstandar, ilmiah, dan berakar kuat pada kekayaan alam serta pengetahuan lokal kita sendiri.

Sejak lama masyarakat Nusantara mengandalkan tanaman obat sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Namun yang kini terjadi lebih dari sekadar melestarikan tradisi.

Baca Juga:Derby Karawang Tersaji di Liga 4 Seri 1 Piala Gubernur Jabar 2025, Persika 1951 VS Karawang United Hari IniDewan Mumun Reses di Dapil 2, Serap Aspirasi Masyarakat Soal Infrastruktur hingga Pelayanan RSUD

Para peneliti, dokter, dan pelaku industri mulai menyatukan ilmu modern dengan kearifan lokal, membentuk rantai nilai yang utuh dari kebun hingga produk jadi.

Salah satu simbol keberhasilan ini adalah jahe merah—herba yang dulu hanya dikenal sebagai bahan jamu rumahan, kini menjadi contoh nyata bagaimana kekayaan alam Indonesia bisa diolah dan diakui di panggung global.

Kisah ini bukan hanya tentang kesehatan, tetapi juga tentang kemandirian dan kebanggaan nasional. Tentang bagaimana riset lokal, kolaborasi petani, dan komitmen industri bisa menghasilkan produk herbal berstandar internasional.

Tentang harapan bahwa suatu hari nanti, Indonesia bukan hanya dikenal karena keindahan alamnya, tapi juga karena kemampuannya menjadi pusat pengembangan obat herbal dunia.

Dalam siniar bersama dr. Inggrid Tania, Ketua Perkumpulan Dokter Pengembangan Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), dibahas bagaimana pentingnya ekosistem herbal yang terintegrasi untuk memastikan kualitas, keamanan, dan keberlanjutan produk nasional.

Pesannya sederhana namun kuat: jika semua pihak bersatu—pemerintah, akademisi, dan industri—maka kekayaan hayati Indonesia bisa menjadi tumpuan masa depan kesehatan dunia.

WHO-IRCH Apresiasi Ekosistem Jahe Merah

Ketua Perkumpulan Dokter Pengembangan Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) dalam sebuah siniar menyatakan ekosistem obat herbal dari hulu sampai hilir diperlukan agar produk bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dari sisi keamanan, kualitas, dan khasiat.

Baca Juga:Komunitas “Teman Lari Kamu” Gaet 150 Peserta dalam Kolaborasi Perdana dengan MS GlowLebih Tulus dan Ceplas ceplos, Elektibilitas Purbaya Jauh di Atas Dedi Mulyadi

Kunjungan WHO–International Regulatory Cooperation for Herbal Medicines (IRCH) meninjau inovasi dan teknologi pengolahan herbal di PT Bintang Toedjoe pekan lalu bermakna lebih dari sekadar meninjau performa usaha sebuah produsen farmasi herbal, namun juga pengakuan bagi Indonesia sebagai salah satu produsen obat herbal dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia.

0 Komentar