Dorong Inovasi Pertanian Perkotaan, Pertamina Gelar Pelatihan Urban Farming Hidroponik di Kelurahan Cawang

Pelatihan urban farming
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) menyelenggarakan pelatihan urban farming berbasis sistem hidroponik pada Senin (3/11) di Saung, Kelurahan Cawang, Jakarta Timur. --KBEonline.id--
0 Komentar

KBEonline.id – Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) melalui Aviation Fuel Terminal (AFT) Halim Perdanakusuma menunjukkan komitmen terhadap pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dengan menyelenggarakan pelatihan urban farming berbasis sistem hidroponik pada Senin (3/11) di Saung, Kelurahan Cawang, Jakarta Timur.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina melalui inisiatif Budidaya Integratif Riparian Urban (Kampung Biru). Program ini berfokus pada peningkatan kapasitas masyarakat dalam mengelola lingkungan perkotaan secara terpadu, produktif, dan ramah lingkungan.

Kegiatan ini diikuti oleh 22 peserta peserta yang terdiri dari anggota Kelompok Binaan Saung, Ibu-Ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Kader Jumantik, serta Perwakilan RT dan RW setempat, dengan menghadirkan Kelompok Tani Mustika sebagai pelatih dan fasilitator.

Baca Juga:5 Tempat Wisata Kuliner di Bekasi yang Wajib Dicoba, Ada Gudeg hingga Bebek Tradisional!Nyari Tempat Makan Khas Sunda yang Enak di Bekasi? Coba Rekomendasi Ini, Cocok Makan Bareng Keluarga

Pelatihan terdiri atas dua sesi, sesi pertama membahas teori dasar hidroponik, mulai dari pengertian, keunggulan, jenis sistem, hingga pengaturan nutrisi dan pH air. Peserta juga menerima materi cetak sebagai panduan lanjutan. Sesi kedua, berisi praktek penyemaian bibit sayur dengan media rockwool, penanaman, serta pemindahan ke sistem hidroponik di bawah bimbingan pelatih. Pelatihan ini mendapatkan sambutan positif dari Ketua RT 06, Hendriks menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk memahami tahapan penanaman sayur secara hidroponik.

“Melalui pelatihan ini membuka wawasan kami tentang bagaimana menanam sayur secara efisien dan ramah lingkungan lewat sistem hidroponik,” ujar Hendrik.

Salah satu peserta, Rodiyah menilai bahwa pelatihan ini memberikan banyak manfaat, khususnya dalam membuka wawasan tentang potensi ekonomi dari budidaya sayuran hidroponik. Ia menyampaikan bahwa melalui pelatihan ini, peserta tidak hanya belajar cara menanam sayuran secara modern, tetapi juga memahami peluang usaha yang dapat meningkatkan nilai jual dan kesejahteraan masyarakat.

“Pelatihan ini benar-benar membuka wawasan saya tentang potensi ekonomi sayuran hidroponik yang memiliki nilai jual lebih tinggi. Selain belajar menanam, saya juga jadi tahu peluang usaha yang bisa dikembangkan,” ujar Rodiyah.

Di kesempatan lain, Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional JBB Susanto August Satria, menyampaikan bahwa program pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan menjadi bukti nyata perhatian jangka panjang Pertamina.

0 Komentar