Skandal Naturalisasi: FIFA Sanksi FAM Malaysia, Kronologi dan Respons Federasi

sanksi fam malaysia
Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) diguyur sanksi berat oleh FIFA akibat dugaan pemalsuan dokumen naturalisasi tujuh pemain Timnas Malaysia. Foto: Tempo.co - kbeonline.id
0 Komentar

KBEONLINE.ID – Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) diguyur sanksi berat oleh FIFA akibat dugaan pemalsuan dokumen naturalisasi tujuh pemain Timnas Malaysia. Kasus ini mengguncang sepak bola negara tetangga, berpotensi mengganggu perjalanan mereka ke Piala Asia 2027.

Kronologi dimulai pada 10 Juni 2025, saat Malaysia meraih kemenangan telak 4-0 atas Vietnam di kualifikasi Piala Asia. Kemenangan itu memicu kecurigaan, terutama soal keturunan pemain naturalisasi seperti Romel Morales dan lainnya. Laporan media Vietnam menyoroti ketidaksesuaian dokumen, khususnya klaim “buyut” (kakek buyut) yang dianggap palsu. FIFA langsung selidiki dan temukan bukti pemalsuan, melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA.

Puncaknya, pada 26 September 2025, Komite Disiplin FIFA vonis FAM: denda US$50.000 (sekitar Rp780 juta) dan larangan transfer internasional selama enam bulan. Sementara, tujuh pemain kena denda US$5.000 masing-masing plus larangan bermain 3-5 pertandingan. Sanksi ini berlaku segera, mengancam posisi Malaysia di turnamen Asia.

Baca Juga:TURUN -NAIK Harga Emas Pegadaian: Penurunan Signifikan pada 6 November 2025Program Pemutihan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan: Peluang Baru untuk Akses Layanan Kesehatan

FAM tak tinggal diam. Federasi itu ajukan banding ke FIFA, tuding proses investigasi “tidak akurat dan tidak adil” karena kurang bukti kuat. Wakil Presiden FAM, S. Sivasundaram, tegas: “Kami komitmen transparansi.” Sebagai langkah internal, pada 17 Oktober 2025, FAM skors Sekjen Noor Azman Rahman sementara untuk probe mandiri. “Ini untuk jaga integritas,” ujar Sivasundaram. FAM juga janji perbaiki sistem naturalisasi agar tak terulang.

Kasus ini jadi pelajaran bagi federasi Asia. Apakah banding FAM menang? Pantau terus perkembangannya.

0 Komentar