KBEONLINE.ID – Nama Jeong Seok Seo, atau yang akrab disapa Coach Jeje, makin sering disebut publik sepak bola Tanah Air setelah masa depan memecat Patrick Kluivert Mantan Pelatih Timnas Indonesia yang sudah dupecar.
Di balik layar, Jeje bukan sosok sembarangan. Ia adalah otak pendamping yang sudah bertahun-tahun setia menemani STY menukangi berbagai level tim nasional Indonesia — mulai dari U-19, U-23 hingga senior. Dalam setiap momen penting, Jeje selalu ada di sisi sang pelatih kepala, mencatat detail permainan, membaca situasi lawan, dan menyiapkan analisis mendalam untuk setiap laga.
Pengalaman dan Pemahaman yang Tak Terbantahkan
Sebagai asisten utama, Coach Jeje bukan hanya tahu taktik STY dari luar, tapi juga memahami filosofi sepak bola Korea yang dipadukan dengan karakter pemain Indonesia.
Baca Juga:Bojan Hodak Menghilang di Sesi Latihan Persib Bandung, Apakah Jadi ke Timnas Indonesia?KABAR BAIK! Akhir November UMK Jawa Barat Naik, Karawang dan Bekasi Tembus Rp6 Juta Lebih!
Ia terlibat langsung dalam perencanaan latihan, pemilihan pemain, hingga strategi in-game yang kerap mengubah jalannya pertandingan.
Beberapa pemain bahkan menyebut Jeje sebagai sosok yang paling dekat dan komunikatif di tim. Pendekatannya yang tenang, terbuka, dan bersahabat membuat pemain lebih mudah menyerap instruksi serta membangun kepercayaan di dalam skuad.
Lisensi dan Analisis Kelas Dunia
Coach Jeje sudah mengantongi lisensi kepelatihan resmi yang diakui AFC. Ia juga dikenal sebagai pelatih dengan kemampuan analisis video dan taktik modern.
Dalam beberapa laga penting, analisis Jeje terhadap kelemahan lawan terbukti membantu Indonesia tampil efektif dan efisien di lapangan.
Dekat dengan Pemain, Paham Kultur Indonesia
Berbeda dengan kebanyakan pelatih asing, Jeje sudah lama menetap di Indonesia dan paham betul kultur sepak bola serta mental pemain lokal. Ia bahkan dikenal aktif berkomunikasi dengan para pemain di luar sesi latihan — membangun kedekatan yang menjadi pondasi penting dalam tim modern.
Bahkan, sejumlah pemain muda seperti Marselino Ferdinan dan Witan Sulaeman sering menyebut Jeje sebagai “coach yang paling sabar dan pengertian”.
