KBEonline.id- Hari Ini mulai operasi kendaraan besar-besaran atau Operasi Zebra Jelang Nataru. Bagi para pengendara jangan lupa bawa SIM – STNK pakai helm dan selal trrtib di Jalan Raya.
Seperti diumumkan Korlantas Polri, bahwa Polri menggelar Operasi Zebra mulai hari ini. Operasi keselamatan lalu lintas ini akan berlangsung dua pekan hingga 30 November mendatang.
Operasi Zebra 2025 dilaksanakan pada 17-30 November. Operasi ini diharapkan mampu menekan angka pelanggaran dan kecelakaan serta meningkatkan disiplin berlalu lintas masyarakat.
Baca Juga:SOSOK Julio Cesar Correa, Bek Tangguh Persib Pemenang Copa LibertadoresPerusahaan Farmasi BUMN Cikarang Ini PHK Massal, DPR – Pemkab Bekasi Kawal Kompensasi Puluhan Miliar
“Operasi Zebra 2025 ini menjadi tahapan awal untuk menyiapkan kondisi tertib di jalan raya, sekaligus mengedukasi masyarakat agar disiplin berlalu lintas menjelang libur panjang Nataru,” kata Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho kepada wartawan.
Irjen Agus memastikan Operasi Zebra dilaksanakan dengan pendekatan humanis. Petugas juga akan memberikan edukasi tertib lalu lintas kepada tiap pengendara, termasuk ojek online. “Pelaksanaan operasi Zebra digelar dengan pendekatan humanis, preventif dan edukatif kepada masyarakat, termasuk driver ojol. Penertiban balap liar juga akan menjadi fokus kami. Kami mengajak komunitas ojol, dan seluruh elemen masyarakat untuk menjadi pelopor keselamatan di jalan,” sambungnya.
Kakorlantas mengatakan momen ini sekaligus menjadi penegasan strategi nasional keselamatan lalu lintas dengan juga berfokus pula pada perlindungan terhadap pejalan kaki.
Irjen Agus menjelaskan pentingnya perlindungan terhadap pejalan kaki sebagai bagian dari strategi nasional keselamatan lalu lintas.
Dia mengatakan, pejalan kaki merupakan pengguna jalan yang paling rentan dan karena itu harus diberi prioritas serta dilindungi terlebih dahulu.”Pejalan kaki adalah simbol kemanusiaan di jalan raya. Mereka yang paling lemah harus dilindungi, bukan disingkirkan,” ujar Irjen Agus.
Kakorlantas menekankan bahwa perlindungan terhadap pejalan kaki bukan hanya bagian dari penegakan hukum, tetapi juga bentuk kehadiran negara dalam melindungi warganya.
Ia meminta seluruh jajaran lalu lintas di tingkat Polda hingga Polres untuk menjadikan keselamatan pejalan kaki sebagai indikator utama kinerja, dengan mengukur keberhasilan bukan dari jumlah tilang, tetapi dari peningkatan kepatuhan masyarakat dan menurunnya angka kecelakaan.
Baca Juga:Asiknya ROAD TO GIVE 2025 yang Digelar di Jalanan GWKPacifica Hotels G. K. Meluncurkan City Express by Marriott di Asia Pasifik
“Korlantas Polri berkomitmen menghadirkan ruang jalan yang aman, tertib, dan manusiawi bagi seluruh pengguna jalan,” jelasnya.
