PHE ONWJ Inovasi Olah Limbah Cangkang Rajungan Jadi Pupuk Cair

PHE ONWJ
PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) memelopori sebuah inovasi pengolahan limbah cangkang rajungan
0 Komentar

“Cangkang rajungan yang tadinya dibuang, kini kita olah menjadi alternatif pendapatan baru. Ini adalah inti dari ekonomi sirkular yang kami terapkan di lapangan. Dampaknya ganda, di satu sisi kita menjaga kebersihan ekosistem laut, di sisi lain kita menghasilkan pupuk untuk mendukung kedaulatan pangan. Inilah cara Pertamina berkontribusi pada ketahanan nasional,” imbuh Ery.

Ery menambahkan, komitmen ini selaras dengan penerapan prinsip ESG (Environmental, Social, Governance) Perusahaan. Program ini secara langsung mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama dalam penanganan ekosistem laut dan konsumsi produksi yang bertanggung jawab.

Ery menguraikan bahwa program di Desa Sukajaya ini memperkuat pilar ekonomi dalam program unggulan “Jam Pasir”, akronim dari Jaga Alam melalui Pemberdayaan Masyarakat Pesisir. Program ini sebelumnya fokus pada rehabilitasi mangrove dan ekosistem pesisir. Kini PHE ONWJ menambah kekuatan program dengan pilar ekonomi sirkular, melalui inovasi pupuk cair.

Baca Juga:Sebentar Lagi Banjir Karangligar Teratasi, KDM Puji Tugas Pemkab Karawang TuntasSelidiki Kasus Penganiayaan Anak Disabilitas di Cilamaya Wetan, Polres Karawang Panggil 5 Saksi

Ery menceritakan, ide ini tidak datang dari ruang rapat di Jakarta, melainkan dari hasil diskusi panjang dan pemetaan sosial langsung dengan warga Sukajaya.

“Kami datang, mendengar, dan menemukan masalah utama mereka adalah limbah rajungan. Potensinya juga ada di sana. Kami hanya memfasilitasi teknologinya dan melatih mereka,” jelasnya.

“Sangat membanggakan melihat warga yang tadinya hanya tahu mengupas rajungan, sekarang mereka bangga menyebut diri mereka ‘peracik’ pupuk. Ada keahlian baru, ada martabat baru yang tumbuh bersama program ini,” tambah Ery.

PHE ONWJ berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat sampai mandiri.

“Kami akan dampingi terus kelompok ini, mulai dari standarisasi produk, pengemasan, hingga perizinan, agar pupuk ini bisa masuk ke pasar yang lebih luas. Program TJSL yang berhasil adalah program yang bisa ditinggalkan kelak, karena masyarakatnya sudah mandiri dan sejahtera,” tutup Ery.

0 Komentar