KBEonline.id- PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) terus meningkatkan penetrasi pada segmen bisnis privilege banking sejalan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat emerging affluent di Indonesia akan layanan perbankan dan wealth management.
Direktur Community Financial Services Maybank Indonesia Bianto Surodjo mengatakan pengembangan layanan privilege banking merupakan bagian dari implementasi misi Bank, ‘Humanising Financial Services’, dan strategi M25+, customer centricity.
“Kami melihat adanya kebutuhan layanan perbankan spesifik di segmen nasabah privilege. Nasabah di segmen ini berada di antara mass market dan affluent segment,” ujarnya ketika berbicara pada Media Update Maybank Indonesia bertema Quiet Investing – Strategi investasi #Mulaibijakfinansial bersama Maybank Privilege, yang diselenggarakan pada Rabu, 19 November.
Baca Juga:3 Kades di Telukjambe Timur Masing-masing Dapat Tugas dari Gedung SateDua Perusahan di Kabupaten Bekasi Pertanyakan Kepastian Hukum Usai RDP di DPR RI
Segmen Privilege merupakan layanan yang dikembangkan Maybank Indonesia untuk melayani nasabah di segmen kelas menengah (emerging affluent). Saat ini, segmen Privilege menyumbangkan sekitar 14,8% dari total nilai CASA–TD (tabungan, giro, deposito berjangka) di Maybank Indonesia.
Meskipun jumlah nasabahnya tidak sebesar segmen mass market, perannya terhadap kinerja bank sangat penting. Tren pertumbuhan jumlah nasabah diperkirakan akan bergerak lebih stabil hingga akhir 2025, dan diproyeksikan kembali meningkat pada paruh pertama 2026. Di sisi lain, total aset yang dikelola terus menunjukkan tren peningkatan yang positif.
“Nasabah di segmen ini semakin berkontribusi secara berkualitas dan berkelanjutan,” kata Bianto.
Profil Nasabah Privilege umumnya memiliki saldo tabungan yang lebih besar dan hubungan perbankan yang lebih dalam dibandingkan dengan nasabah di segmen mass market, cenderung memilih instrumen investasi yang aman (low-to-moderate risk), seperti deposito atau reksa dana pendapatan tetap, bertransaksi secara digital, cukup stabil secara finansial, tetapi tetap waspada terhadap perubahan suku bunga dan kondisi ekonomi global, aktif menggunakan fasilitas kredit, serta memiliki perilaku finansial yang rasional.
Ke depan, Bianto meyakini potensi segmen ini tetap besar mengingat nilai aset nasabah yang terus meningkat.
Pemulihan populasi pada 2026, didukung oleh peningkatan dana kelolaan, menjadi sinyal bahwa segmen Privilege akan terus menjadi motor pertumbuhan dan penciptaan nilai (value creation) bagi bank. Bagi Maybank Indonesia, Segmen Privilege merupakan salah satu pilar penting dalam strategi pertumbuhan berkelanjutan.
