Sementara itu, GOW Karawang yang dipimpin Hj. Hodijah Sujana periode 2025–2029, melalui kegiatan ini berharap dapat menjadi ruang saling menguatkan dan berbagi pengalaman antarperempuan.
“Masih banyak tantangan yang harus dihadapi perempuan, termasuk isu kesetaraan gender yang belum tuntas”, ujarnya.
Ia juga mendorong kolaborasi antara pemerintah, organisasi perempuan, dan seluruh pemangku kepentingan untuk membuka peluang lebih besar bagi optimalisasi peran perempuan dalam masyarakat. Sinergi dinilai penting untuk mewujudkan lingkungan yang mendukung kemajuan perempuan.
Baca Juga:Bekuk Pesik Kuningan, Persika 1951 Kokoh Menyandang Tim Tak TerkalahkanGuru PPPK Karawang Raih Tiga Penghargaan, Siti Kholisoh: Prestasi Ini Bukan Akhir, Tapi Awal Tantangan Baru
Pada kegiatan ini, dua pemateri hadir memberikan edukasi terkait kesehatan mental perempuan dari perspektif medis dan psikologis. Mereka adalah Amli Anugerah, Psikolog Practitioner dari RS Dewi Sri Karawang, serta dr. Talib, Sp.KJ, dokter spesialis kedokteran jiwa dari RS Izza Karawang.
Materi yang disampaikan mencakup fase-fase kehidupan perempuan, mulai dari bayi, pubertas, dewasa, hingga lansia.
“Perubahan hormonal pada setiap fase memiliki pengaruh langsung terhadap kesehatan mental, termasuk risiko kecemasan, depresi, stres, PMS, PMDD, hingga gangguan mood saat kehamilan dan menopause”, ujar Talib.
Para pemateri juga memaparkan stresor psikososial yang sering dialami perempuan, seperti tekanan ekonomi, diskriminasi, kekerasan, beban peran ganda, hingga tantangan lingkungan kerja. Kondisi-kondisi tersebut disebut berkontribusi besar terhadap meningkatnya angka gangguan mental pada perempuan.
Dengan adanya kolaborasi berharap sinergi antarorganisasi perempuan semakin kuat, sehingga upaya penguatan kapasitas perempuan dapat terus berlanjut dan memberikan dampak nyata di masyarakat.(Aufa)
