Gara-gara Upah Investasi di Bekasi Hengkang atau Bertahan?

Pabrik di Cikarang
Gara-gara Upah Investasi di Bekasi Hengkang atau Bertahan?
0 Komentar

Terkait formula kenaikan upah 3,75 persen yang disampaikan Kementerian Ketenagakerjaan, pihaknya menilai angka tersebut meski berat, kemungkinan besar akan diikuti oleh pengusaha jika mengacu pada regulasi PP 51 Tahun 2023. Namun, ia menegaskan sektor padat karya menjadi yang paling terdampak.

“Kalau yang padat karya ini memang susah sekarang, dan ini yang akan sangat berdampak,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia berharap keputusan akhir yang nantinya ditetapkan Presiden dapat bersifat bijaksana dan mempertimbangkan keberlangsungan dunia usaha serta iklim investasi.

Baca Juga:Dorong Perekonomian Masyarakat, Wakil Ketua DPRD Karawang H Oma Berikan Bantuan Puluhan Gerobak UMKMNarasi Pabrik Hengkang dari Cikarang Dibantah, Investasi Justru Terus Mengalir

“Jangan sampai keputusannya malah berdampak buruk terhadap kegiatan industri maupun investasi,” pungkasnya.

Disisi lain, Sekretaris Konsulat Cabang Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (KC FSPMI) Bekasi Sarino mengatakan, kabar pindahnya para pengusaha sebagai upaya untuk membingkai tingginya UMK di Bekasi. Faktanya, UMK tidak berkolerasi pada pertumbuhan investasi di Bekasi.

“Itu yang membuat masyarakat terkecoh. Setiap tahun menjelang penandatanganan upah, selalu ada propaganda, framing, perusahaan banyak PHK, perusahaan pindah. Fakta di lapangan, itu PHK karena apa? Di Bekasi rata-rata dan mayoritas hampir semua bahkan penyebabnya adalah memang produknya sudah tidak laku,” kata dia.

Sarino menyontohkan pabrik alat musik di Cikarang yang belum lama ini tutup. Bukan karena tingginya upah melainkan penjualan produk yang kian menurun di pasaran.

“Yamaha piano tutup karena sudah tidak laku, maksudnya sekarang kan perkembangan zaman nih banyak orang sudah memainkan model-model baru sehingga produk-produk lama ditinggalkan. Sehingga bagaimana kalau tidak laku barangnya? Makanya PHK, bukan karena upah,” imbuhnya.

“Kita masih ingat dulu HP Nokia kurang bagaimana lakunya dulu. Nah karena perkembangan zaman, HP menjadi Android, Nokia tutup bukan karena upah. Bekasi ambil contoh sama dengan Yamaha piano,” ucapnya.

Alih-alih pindah, kata Sarino, justru banyak pabrik baru yang berdiri di Kabupaten Bekasi. Hanya saja tidak semua diekspos. “Kalau diperhatikan itu banyak di kawasan GIIC itu pabrik-pabrik baru berdiri. Menteri-menteri juga turut hadir. Artinya Bekasi mulai ditinggalkan investasi itu tidak benar,” katanya.

0 Komentar