KBEONLINE.ID – Jawa Barat kembali menegaskan posisinya sebagai magnet investasi nasional. Pada Kuartal III 2025, provinsi ini mencatat realisasi investasi sebesar Rp77,13 triliun, atau 15,7% dari total investasi nasional. Angka tersebut melonjak 36,34% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Rp56,57 triliun).
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat, Dedi Taufik, mengatakan pencapaian tersebut membuktikan daya tarik kuat Jawa Barat bagi investor, baik domestik maupun asing. “Iklim usaha yang kondusif, dukungan infrastruktur, dan percepatan layanan perizinan terus menjadi faktor utama yang menjaga momentum positif ini,” ujarnya.
Tak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, kenaikan investasi juga menciptakan lapangan kerja baru bagi 303.469 orang, meningkat 4,45% dari tahun sebelumnya. “Kami optimistis angka investasi ini akan terus tumbuh seiring ekspansi di kawasan industri seperti Rebana, Bekasi, dan Bandung Raya,” tambah Dedi.
Baca Juga:Cocok Buat Semua Jenis Kulit! Ini 8 Rekomendasi Makeup Remover Terbaik 2025 beserta Manfaat dan Keunggulannya171 Bangunan Liar di Akses Tol Karawang Barat Dibongkar, Bupati Aep: “Semua Akan Ditata Jadi Bagus”
Selaras dengan tren positif investasi di Jawa Barat, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) terus memperkuat posisinya sebagai pengembang terdepan melalui pengembangan kawasan Lippo Cikarang Cosmopolis (LCC).
Presiden Direktur LPCK, Marlo Budiman, menilai momentum pertumbuhan investasi dan tenaga kerja di Jawa Barat turut mendongkrak permintaan properti, terutama pada segmen hunian tapak dan komersial. “Kami melihat permintaan yang berkelanjutan, baik di segmen hunian terjangkau maupun premium. Kami juga berkomitmen menjaga kepercayaan konsumen dengan penyelesaian proyek tepat waktu dan proses serah terima yang sesuai jadwal,” ujarnya.
Pada sembilan bulan pertama 2025, LPCK mencatat pra penjualan (marketing sales) sebesar Rp1,2 triliun, atau 73% dari target tahunan Rp1,65 triliun. Pencapaian tersebut terutama ditopang oleh penjualan rumah tapak (60%) dan unit komersial (34%), serta kontribusi lahan industri (6%). Total sebanyak 1.154 unit berhasil terjual, didorong oleh peluncuran produk baru Neo Top.
LPCK juga mencatat lonjakan kinerja keuangan pada Kuartal III 2025, dengan pendapatan Rp3,44 triliun, naik 251% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini berasal dari penyerahan rumah tapak, apartemen, ruko, lahan industri, serta pengelolaan kawasan LCC.
Segmen rumah tapak mencatat pertumbuhan sebesar 683%, sementara unit komersial naik 187%. Selain itu, segmen pengelolaan kota menyumbang Rp355 miliar, menegaskan stabilitas pendapatan non properti LPCK.
