Banjir Terjang Pabrik Pupuk Iskandar Muda, Begini Strategi Pupuk Indonesia Jaga Stok Pupuk di Sumatera

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi. --KBEonline.id--
0 Komentar

KBEONLINE.ID – PT Pupuk Indonesia (Persero) menegaskan komitmennya untuk menjamin ketersediaan stok pupuk nasional dalam menghadapi puncak musim tanam, sekaligus memastikan suplai tetap aman di wilayah yang terdampak bencana alam.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menyampaikan duka cita mendalam atas musibah banjir yang melanda saudara-saudara di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Menyikapi situasi tersebut, Pupuk Indonesia telah mengambil langkah pengamanan operasional pabrik, termasuk mematikan sementara pabrik Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Lhokseumawe demi keselamatan 1.088 karyawan dan keluarga yang dievakuasi, serta 47 pasien rumah sakit yang diungsikan.

“Kepada seluruh petani di Indonesia, tidak usah khawatir, kami pastikan stok pupuk nasional berada di posisi aman. Saat ini, total stok pupuk bersubsidi secara nasional mencapai 1,1 juta ton, yang cukup untuk kebutuhan selama 23 hari ke depan,” ujar Rahmad Pribadi saat melepas

3 Anper Pupuk Indonesia Bantu Jaga Stok Pupuk di Sumatera

Baca Juga:Harga Pupuk Bersubsidi Turun, Pupuk Indonesia Grup Pastikan Kualitas Tetap Terjaga10 HP Murah Spek Dewa, Cocok Buat Hiburan dan Multitasking Harian, Mulai 2 Jutaan Ajah!

Untuk mengatasi dampak dimatikannya operasional PIM, Pupuk Indonesia telah mengaktifkan strategi pengalihan stok dan suplai cepat. Kebutuhan pupuk untuk wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat akan dipenuhi dari pabrik-pabrik lain dalam holding, yaitu PT Pusri Palembang, PT Petrokimia Gresik, dan PT Pupuk Kalimantan Timur.

Secara regional, PT Pupuk Kujang difokuskan untuk menopang kebutuhan wilayah Jawa Barat, Banten, dan sebagian Jawa Tengah.

“Jawa Barat adalah lumbung pangan nasional, dan mengingat peringatan BMKG terkait lini cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung hingga Februari 2026, kami telah mengantisipasi dengan melakukan pengiriman melebihi batas normal. Selama bulan November, Pupuk Kujang telah mengirimkan lebih dari 70 ribu ton pupuk, meningkat signifikan dari rata-rata bulanan,” tambah Rahmad.

Pupuk Indonesia Group, melalui koordinasi dengan Direktur Utama PIM, juga telah mengirimkan bantuan logistik dan alat kesehatan untuk mendukung proses pemulihan internal dan masyarakat sekitar. Dampak produksi PIM diperkirakan akan pulih dalam waktu sekitar 10 hari setelah suplai listrik kembali normal.

Kontribusi Swasembada Pangan Melalui Pupuk Murah

Dalam kesempatan pelepasan pengiriman pupuk ke Jawa Tengah dan Jawa Barat tersebut, Rahmad juga menyoroti komitmen Pupuk Indonesia untuk mendukung kebijakan pangan nasional.”Pupuk bersubsidi yang saat ini didistribusikan telah mengalami penurunan harga sebesar 20 persen. Alhamdulillah, berkat keputusan dan kebijakan Presiden [Prabowo Subianto], kami ditugaskan untuk terus mencari inovasi agar petani dapat memperoleh pupuk yang lebih murah, volume pupuk ditambah, dan cara menebusnya dipermudah. Kami yakin, tiga pilar dasar ini akan mempercepat terwujudnya mimpi kita bersama untuk mencapai swasembada pangan,” kata Rahmad Pribadi. ***

0 Komentar