DBD Mengintai Saat Musim Hujan, Dinkes Karawang Aktifkan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Karawang, Yayuk Sri Rahayu
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Karawang, Yayuk Sri Rahayu
0 Komentar

KBEONLINE.ID KARAWANG — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karawang terus mengintensifkan upaya pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui penerapan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSM) 3M Plus. Langkah ini dilakukan untuk memastikan lingkungan tetap bersih dan bebas dari tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti.

‎Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Karawang, Yayuk Sri Rahayu, mengatakan salah satu strategi utama yang dijalankan adalah penguatan peran Juru Pemantau Jentik (jumantik) melalui gerakan satu rumah satu Jumantik.

‎Menurutnya, jumantik memiliki tugas penting untuk memastikan seluruh rumah, lingkungan sekitar, serta fasilitas umum terbebas dari jentik nyamuk. Target yang ditetapkan adalah bebas jentik 100 persen, sehingga potensi penularan DBD dapat ditekan secara maksimal.

Baca Juga:Kemendikdasmen Bongkar Masalah Pendidikan: Guru Kurang, Banyak yang Belum Siap Digital!RSUD Jatisari Gelar Skrining HPV DNA Gratis Peringati HUT ke-5

‎“Untuk menjalankan peran tersebut, kader jumantik perlu mendapatkan pembekalan yang berkelanjutan. Karena itu, Dinkes bersama puskesmas melakukan penguatan kapasitas dengan melibatkan lintas sektor, mulai dari kecamatan, desa, hingga sekolah,” ujar Yayuk pada Selasa (16/12/2025).

‎Ia menjelaskan, kader jumantik berasal dari anggota keluarga dalam satu rumah tangga. Peran tersebut dapat dijalankan oleh kepala keluarga, ibu rumah tangga, maupun anak, dengan tujuan menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab bersama dalam menjaga kebersihan lingkungan.

‎Pembentukan kader jumantik ini, lanjut Yayuk, merupakan upaya penyegaran dan pengaktifan kembali sistem pemantauan jentik yang sebenarnya telah ada di tingkat kabupaten. Sebelumnya, pembekalan juga telah diberikan kepada berbagai pihak, termasuk puskesmas dan Karang Taruna, khususnya pada divisi rescue.

‎Dinkes Karawang juga telah menginstruksikan seluruh puskesmas untuk mendorong pembentukan dan penguatan kader jumantik di desa-desa. Fokus utama diarahkan pada wilayah yang memiliki angka kasus DBD tertinggi agar intervensi dapat dilakukan lebih efektif.

‎“Terlebih saat ini memasuki musim hujan yang disertai banjir dan banyak genangan air. Kondisi ini sangat berpotensi menjadi tempat berkembangnya nyamuk penyebab DBD,” tambahnya.

‎Dalam kegiatan terbaru, Dinkes Karawang turut menggandeng pihak swasta, salah satunya Indomaret, sebagai bentuk kolaborasi lintas sektor dalam mendukung gerakan pencegahan DBD di masyarakat.(Aufa)

0 Komentar