Denda Persib Bandung Tembus Rp1,1 Miliar, Saatnya Bobotoh Lebih Dewasa di Level Asia

Denda Persib Bandung Tembus Rp1,1 Miliar
Denda Persib Bandung Tembus Rp1,1 Miliar
0 Komentar

KBEONLINE.ID BANDUNG — Denda fantastis yang dijatuhkan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) kepada Persib Bandung bukan sekadar angka. Total sanksi mencapai Rp1,1 miliar dari dua laga kontra Selangor FC menjadi alarm keras bahwa atmosfer sepak bola Asia menuntut standar kedewasaan suporter yang jauh lebih tinggi.

‎AFC mencatat pelanggaran berulang, mulai dari suporter turun ke lapangan saat pertandingan berlangsung, pelemparan benda ke arah lapangan, penyalakan flare, hingga pemasangan spanduk bermuatan politik. Tindakan-tindakan tersebut mungkin dianggap biasa di sebagian kompetisi domestik, namun di level Asia justru dinilai sebagai ancaman serius terhadap keselamatan dan integritas pertandingan.

‎Yang perlu dipahami, dalam regulasi AFC, tanggung jawab sepenuhnya berada di pundak klub, bukan suporter. Artinya, setiap tindakan emosional di tribun langsung berimplikasi pada kerugian finansial dan reputasi Persib di mata sepak bola Asia. Denda ratusan juta rupiah bahkan miliaran dapat terus berulang jika pelanggaran serupa kembali terjadi.

Baca Juga:DBD Mengintai Saat Musim Hujan, Dinkes Karawang Aktifkan Gerakan Satu Rumah Satu JumantikKemendikdasmen Bongkar Masalah Pendidikan: Guru Kurang, Banyak yang Belum Siap Digital!

‎Lebih dari sekadar uang, citra Persib Bandung sebagai wakil Indonesia juga dipertaruhkan. Klub yang tampil di kompetisi Asia membawa nama besar kota, Jawa Barat, bahkan Indonesia. Ketika pelanggaran terjadi, AFC tidak melihatnya sebagai ulah individu, melainkan kegagalan kolektif dalam pengelolaan pertandingan dan kedewasaan suporter.

‎Bobotoh selama ini dikenal sebagai salah satu basis suporter terbesar dan paling loyal di Asia Tenggara. Dukungan masif, koreografi megah, dan atmosfer stadion menjadi kekuatan Persib. Namun di level Asia, loyalitas harus berjalan seiring dengan kedewasaan. Dukungan yang berujung chaos justru merugikan tim yang dicintai.

‎Jika Persib ingin melangkah lebih jauh di babak 16 besar, maka pembenahan bukan hanya soal taktik dan kualitas pemain, tetapi juga manajemen suporter. Klub, panitia pelaksana, dan Bobotoh harus berada dalam satu frekuensi: mendukung dengan cerdas, tertib, dan sesuai regulasi internasional.

‎AFC dikenal tidak kompromistis. Denda besar, pengurangan penonton, hingga larangan bermain di kandang sendiri bisa menjadi sanksi berikutnya jika pelanggaran terus berulang. Karena itu, momen ini seharusnya menjadi titik refleksi bersama.

0 Komentar