KBEONLINE.ID – Kabar mengejutkan datang dari Persib Bandung. Wiliam Marcillio resmi berpisah dengan Maung Bandung, meski putaran pertama BRI Super League belum sepenuhnya rampung. Keputusan ini pun langsung menyedot perhatian publik, terutama bobotoh yang menilai sang winger sebenarnya memiliki kualitas dan potensi besar.
Secara kemampuan, Wiliam bukan pemain sembarangan. Kecepatan, teknik, dan naluri menyerangnya kerap memberi warna pada permainan Persib. Namun di balik itu, hubungan profesionalnya dengan tim pelatih dikabarkan tidak berjalan mulus. Wiliam disebut enggan mengikuti beberapa arahan Coach Bojan Hodak, yang pada akhirnya membuat manajemen mengambil langkah tegas.
Perpisahan ini semakin terasa emosional setelah Wiliam Marcillio menuliskan pesan panjang dan menyentuh melalui akun Instagram pribadinya, @wiliamm96. Dalam unggahannya, tak ada nada amarah, tak ada sindiran. Yang ada justru rasa syukur, penghormatan, dan cinta yang dalam terhadap klub dan Kota Bandung.
Baca Juga:Perjalanan Liburan Lewat Tol Trans Jawa, Inilah 4 Tips Aman Berkendara untuk Pengemudi Jarak JauhLiburan Tahun Baru, Cek Persiapan Penting Sebelum Menempuh Perjalanan Jauh dengan Motor
“Hari ini saya menutup satu bab dengan hati yang penuh rasa syukur. Mengenakan jersey Persib Bandung adalah sebuah kehormatan yang akan selalu saya bawa sepanjang hidup saya,” tulis Wiliam mengawali pesannya.
Ia mengaku pergi dengan keyakinan bahwa dirinya telah memberikan yang terbaik, meski di dalam hati ia merasa masih mampu berkontribusi lebih. Bagi Wiliam, Persib dan para pendukungnya selalu pantas mendapatkan performa terbaik dari siapa pun yang mengenakan jersey biru kebanggaan itu.
Ucapan terima kasih pun ia sampaikan kepada banyak pihak, mulai dari rekan setim, staf perlengkapan, tim pemasaran, jajaran direksi, hingga staf pelatih. Ia memberi penghormatan kepada semua orang yang bekerja siang dan malam demi menjadikan Persib sebagai klub besar, tanpa memandang besar kecilnya peran.
Tak lupa, Wiliam juga menyelipkan ungkapan iman dan refleksi pribadi. Ia bersyukur kepada Yesus atas kesempatan yang diberikan selama berada di Persib, bukan hanya untuk bertumbuh sebagai atlet, tetapi juga sebagai manusia. Ia mengaku merasakan langsung betapa dahsyatnya kekuatan basis suporter Persib yang penuh gairah dan loyalitas.