Sementara itu, Kabupaten Ciamis berada di posisi keenam dengan 216 pengunjung per hari. Daerah ini menunjukkan bahwa minat baca tidak hanya tumbuh di kota besar, tetapi juga di wilayah dengan karakter masyarakat yang lebih homogen dan berbasis komunitas.
Posisi ketujuh ditempati Kabupaten Subang dengan 211 kunjungan per hari. Subang perlahan namun pasti menunjukkan peningkatan aktivitas literasi, menjadikan perpustakaan sebagai salah satu pusat pembelajaran masyarakat.
Di peringkat kedelapan ada Kabupaten Garut dengan 165 pengunjung per hari. Selain dikenal sebagai daerah wisata dan kuliner, Garut juga mulai memperlihatkan geliat literasi yang cukup menjanjikan.
Baca Juga:Nama Perempuan Se-Indonesia Terbanyak di KTP, Apakah Ada Nama Kamu?Tumbang dari Semen Padang, Persija Jakarta Relakan Posisi Dua Klasemen ke Persib Bandung
Selanjutnya, Kota Banjar menempati urutan kesembilan dengan 152 kunjungan per hari. Meski menjadi salah satu kota kecil di Jawa Barat, Banjar mampu menunjukkan semangat membaca yang patut diapresiasi.
Menutup daftar 10 besar, Kota Sukabumi berada di peringkat kesepuluh dengan 144 pengunjung per hari. Angka ini tetap menunjukkan bahwa perpustakaan masih menjadi tujuan masyarakat untuk mencari ilmu dan informasi.
Secara keseluruhan, data ini memperlihatkan bahwa minat masyarakat Jawa Barat untuk datang ke perpustakaan masih terjaga. Dari kawasan industri hingga kota kecil, perpustakaan tetap memiliki peran penting sebagai ruang literasi, belajar, dan pengembangan diri di tengah perubahan zaman.
