KARAWANG- Beberapa hari ini bakal calon bupati yang diusung PKS Karawang, Aep Sapulloh atau yang biasa dipanggil Haji Aep dikabarkan telah mundur alias tidak jadi mencalonkan bupati atau pun wakil bupati pada Pemilukada Karawang 2020.
Kabar ini, tentu saja mengagetkan banyak kalangan. Apalagi, baliho Haji Aep salah satu baliho balonbup yang pertama kali beredar dengan jumlah yang juga tidak sedikit. Kepada KBE, Ketua DPD PKS Karawang Dedi Sudrajat membantah kabar itu. Ia menilai itu hanya isu politik yang sengaja dihembuskan pihak tertentu. “ Isu itu mah Kang,” tandas Dedi kepada KBE, semalam.
Sementara itu, langkah berbeda datang dari bakal calon lain yang juga berasal dari pengusaha, Jenal Arifin. Tokoh masyarakat Karawang Selatan yang juga pengurus DPC Demokrat Karawang itu kini mulai mengkritisi kepemimpinan Cellica-Jimmy dalam mengelola Kabupaten Karawang yang sudah berjalan hampir empat tahun ini. Cellica saat ini diketahui masih berstatus sebagai pimpinan Jenal di kepengurusan DPC Demokrat Karawang. Sedangkat Jimmy adalah mantan pimpinan Jenal, yang diketahui dia pernah menududki kursi bendahara DPC PKB Karawang.
Menurut Jenal, adanya ketidakharmonisan antara keduannya yang diindikasikan dengan saling lempar kritik satu sama lain terkait kebijakan yang dilahirkannya, akan memunculkan kesimpulan mengurus pribadinya saja tidak becus, apalagi bagaimana mengurus jutaan rakyat Karawang.
“Mengendalikan emosi masing-masing saja mereka tidak mampu, apalagi mengendalikan emosi jutaan masyarakat Karawang,” ujarnya kepada pers, kemarin.
Ia juga menuding, ketidakharmonisan antara Cellica-Jimmy merupakan efek ‘kawin paksa’ yang dialami keduanya jelang Pilkada 2015 silam. “Kondisi hari ini kan gara-gara kawin paksa, bahasa Sundanya mah mereka sering bertengkar tapi tetap bareng,” ucap Balon Cabup Karawang dari PDI-P ini.
Agar kondisi Cellica-Jimmy tidak dialami olehnya nanti, Jenal melakukan penjajagan dan komunikasi dengan parpol koalisi sejak awal untuk menghindari kawin paksa tersebut. “Situasi tidak kondusif di internal bagaimana juga akan berpengaruh terhadap arah kebijakan,” pungkasnya.
Sementara di kubu lain, Ahmad Zamakhsyari atau yang akrab disapa Jimmy terus bermanuver menggalang dukungan parpol untuk