Gaya hidup slow living kini menjadi perbincangan di media sosial. Slow living , digambarkan sebagai gaya hidup yang menenangkan dan dianggap cocok untuk semua lapisan masyarakat. Terutama bagi pekerja yang sering merasa sibuk. Lalu, apa itu slow living?
Konsep slow living mewakili ide untuk melambatkan ritme hidup, memberikan kesadaran akan keindahan kehidupan. Dengan memahami konsep ini, kamu dapat lebih menghargai momen-momen sederhana yang sering terlewatkan.
Penerapan slow living menjadi suatu cara untuk mengembalikan nilai-nilai yang mendasari kehidupan.
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai slowliving dan bagaimana cara menerapkannya.
Baca Juga:Perhatikan Ini! Kesalahpahaman dalam Penerapan Slow Living yang Harus Kamu HindariKamu Wajib Tahu! Ini Manfaat Menerapkan Slow Living yang Dapat Membantu Mencapai Kebahagiaan
Menurut Slow Living LDN, slow living bukan sekadar gaya hidup, melainkan suatu mindset yang mengajak untuk menjalani kehidupan dengan lebih santai, sederhana, dan bermakna. Dalam konsep ini, fokusnya bukan hanya pada upaya mencapai tujuan dengan cepat, melainkan pada kehadiran di saat ini, pengembangan diri, dan kualitas hubungan yang terjalin dengan orang-orang di sekitar.
Gaya hidup ini mengajarkan kita untuk tidak terburu-buru dalam menyelesaikan tugas, melainkan untuk merenungi dan menghargai setiap momen. Ini bukan hanya tentang seberapa cepat kita menyelesaikan pekerjaan, melainkan tentang usaha keseluruhan untuk merumuskan tujuan hidup tanpa tergesa-gesa.
Dalam konteks ini, seringkali kita terjebak dalam kebiasaan mengejar daftar tugas harian untuk membuktikan produktivitas. Namun, slow living mengingatkan bahwa sibuk belum tentu berarti produktif, dan mencapai impian berdasarkan standar orang lain belum tentu membawa kebahagiaan.
Konsep ini menawarkan perspektif baru, di mana kebermaknaan hidup lebih ditekankan daripada sekadar kecepatan atau ekspektasi sosial.