PPDB Madrasah 2022 Masih Minim Serapan

PPDB Madrasah 2022 Masih Minim Serapan
JFU Kesiswaan, Seksi Pendidikan Madrasah, Kantor Kementrian Agama Kabupaten Karawang, Arya (kanan) mengatakan, serapan PPDB madrasah dari tahun ke tahun belum maksimal.
0 Komentar

Arya: Menunggu Pendaftaran di Sekolah Berakhir

KARAWANG – Jabatan Fungsional Umum (JFU) Kesiswaan, Seksi Pendidikan Madrasah, Kantor Kementrian Agama Kabupaten Karawang, Arya mengatakan, serapan penerimaan peserta didik baru (PPDB) Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA) dari tahun ke tahun belum maksimal.

“Sebetulnya tidak enak kalau diungkapkan, karena harus menunggu SD, SMP, maupun pendaftaran di SMA berakhir dulu, baru biasanya sisa-sisanya ke madrasah. Memang begitu sih, walaupun animo masyarakat mulai bertambah, tapi belum maksimal,” ujar Arya, belum lama ini.

Selama masa pembukaan sejak bulan Februari lalu hingga saat ini, diungkapkan Arya, jumlah pendaftar terhitung masih sedikit. “Nanti seminggu sebelum tanggal penutupan, baru biasanya banyak, dan baru bisa kumpulkan data berapa banyak yang masuk,” ucapnya.

Baca Juga:Pemda Diminta Perhatikan NelayanWarga Keluhkan Pelayanan e-KTP

Sementara ini dari keterangan Arya, peningkatan serapan tahunan MI, MTs, dan MA terbilang belum cukup signifikan, terlebih adanya kendala Covid-19 selama dua tahun terakhir.

“Dari tahun ke tahun ada peningkatan, tapi tidak signifikan, jumlah yang keluar dan masuk jumlahnya sama. Misal keluar 100 masuk juga 100. Kecuali 2 tahun terakhir ini, semuanya sama. RA (Raudatul Atfal setara dengan TK) yang terkendala, begitu Covid-19, RA bingung kan karena tidak bisa sekolah. Saat itu, yang terasa kekurangan itu tingkat RA,” jelasnya.

Tahun lalu, dari total kurang lebih 440 madrasah dari jenjang RA berjumlah 200 lebih, 140 MI, 72 MTs, dan 24 MA di Kabupaten Karawang total serapan PPDB mencapai 19.759 siswa. Dengan data rincian berikut: RA: 4783, MI:6031, MTS: 7087, MA: 1858.

“Tapi data tahun ini belum terhimpun, karena pendaftaran masih berlangsung, walau tanpa zonasi, serapannya terbilang minim. Jadi belum bisa dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,” terang Arya.

Arya menyampaikan, jika di sekolah negeri tengah ramai perbincangan zonasi dan serapan yang terbatas, pada jenjang MI, MTs, dan MA tanpa adanya zonasi pun jumlah siswa pendaftar terbilang belum maksimal.

“Bukannya pesimis, tapi memang peningkatkan dari tahun ke tahun tidak signifikan. Bahkan kalau ada tes, jika siswa ada sekian misalnya, diterima semua pasti. Yang melakukan penyortiran itu sekolah swasta, itu juga yang bayarnya agak mahal, jumlah pendaftar sekian, diterima sekian,” kata Arya.

0 Komentar