Bukan Pelit, Ini Perbedaan Frugal Living dan Pelit

Perbedaan Frugal Living dan Pelit (Pixabay/Jeremy Smith)
Perbedaan Frugal Living dan Pelit (Pixabay/Jeremy Smith)
0 Komentar

Kini banyak masyarakat yang mulai menerapkan gaya hidup Frugal living. Namun, banyak pula yang salah memahami konsep frugal living dan menyamakannya dengan sikap pelit. Keduanya merupakan sikap yang berbeda. Karena itulah kamu perlu tahu perbedaan frugal living dan pelit.

Konsep frugal living mulai berkembang selama masa The Great Depression di Amerika Serikat pada tahun 1929-1939, di mana kondisi ekonomi sulit mendorong orang untuk lebih menghargai nilai uang dan mengurangi pemborosan.

Selain itu, kesadaran akan perubahan iklim dan keberlanjutan mendorong adopsi frugal living sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi dampak lingkungan. Hal ini termasuk praktik-praktik seperti mengurangi konsumsi plastik, mendukung produk lokal, dan mendaur ulang.

Baca Juga:Tidak Hanya Sekadar Hemat, Prinsip-prinsip Frugal Living yang Kamu Harus Tahu!Manfaat Menerapkan Frugal Living dalam Gaya Hidup Sehari-hari Bisa Bantu Meningkatkan Tabungan

Dengan perkembangan media sosial, konsep frugal living menyebar cepat. Komunitas online, blog, dan platform media sosial menjadi tempat bagi orang-orang untuk berbagi informasi. Ini dapat berbentuk tips, trik, dan pengalaman dalam mengadopsi gaya hidup hemat ini.

– Atur Anggaran dengan Bijak

Buatlah anggaran yang realistis berdasarkan pendapatanmu. Identifikasi kebutuhan utama seperti makanan, tempat tinggal, tagihan, dan tabungan. Prioritaskan pengeluaranmu sesuai kebutuhan, dan alokasikan sisa uang untuk keinginan atau hiburan.

– Praktikkan Hemat dalam Pengeluaran

Review kembali pengeluaranmu dan temukan cara untuk menghemat uang. Misalnya, berbelanja dengan bijak dengan membandingkan harga, memanfaatkan diskon atau promosi, menggunakan kupon, dan mempertimbangkan pembelian barang bekas atau second-hand jika memungkinkan.

– Susun Daftar Belanja

Sebelum berbelanja, buatlah daftar belanja dan tetap patuhi daftar tersebut. Hal ini membantu menghindari pembelian impulsif dan memfokuskan perhatian pada barang-barang yang benar-benar diperlukan.

– Kurangi Beban Utang

Usahakan untuk mengurangi utang sebanyak mungkin. Jika sudah memiliki utang, utamakan untuk melunasinya dan hindari menambah utang baru, kecuali dalam keadaan darurat.

– Praktikkan Hemat Energi dan Air

0 Komentar