Cara Memilih Susu yang Baik untuk Anak agar Terhindar dari Stunting

Mencegah Stunting (Pixabay/Pexels)
Mencegah Stunting (Pixabay/Pexels)
0 Komentar

Susu diyakini dapat mencegah stunting, kondisi dimana si Kecil memiliki psotur tubuh pendek karena kurang gizi kronis. Karenanya, Moms perlu mengetahui cara memilih susu agar anak terhindar dari stunting.

Postur tubuh anak yang pendek sering dianggap sebagai hasil dari faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya. Sebagai akibatnya, banyak masyarakat yang hanya menerima kondisi tersebut tanpa mengambil langkah-langkah pencegahan.

Padahal, fakta yang perlu diingat adalah genetika hanya memiliki pengaruh kecil terhadap kesehatan anak bila dibandingkan dengan faktor-faktor lain seperti perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan layanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting sebenarnya merupakan masalah yang dapat dicegah.

Baca Juga:Apakah Pemberian Susu pada Anak Bisa Cegah Stunting? Cek Faktanya!Hindari Ini! Penyebab Gangguan Kesehatan Mental pada Ibu Hamil

Melansir haiBunda, menurut Dokter Spesialis Anak dr. Meta Hanindita, Sp.A(K), PKMK bisa dikatakan sebagai obat terapi stunting. Meski begitu, bila anak menolaknya, dokter mungkin akan memasang selang di hidung untuk memasukkan nutrisi ke lambung anak.

Studi Konsumsi Susu untuk Cegah Stunting

Melansir HaiBunda, sebuah penelitian menjelaskan tentang kaitan susu dan stunting, Moms. Studi ini dilakukan di Indonesia oleh Damayanti Rusli Sjarif, Klara Yuliarti, dan William Jayadi Iskandar dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Studi yang dilakukan pada tahun 2018 ini kemudian mendapatkan hasil bahwa mengonsumsi 300 ml susu dapat mencegah terjadinya stunting. Hasil studi juga menjelaskan bahwa stunting memiliki hubungan dengan beberapa poin berikut:

  • Usia pertama kali anak minum susu pertumbuhan (di atas 1 tahun)
  • Frekuensi minum susu (kurang dari 3 kali sehari)
  • Jumlah susu yang diminum anak (kurang dari 300 ml atau 2 gelas per hari)

Asupan susu sebagai sumber protein hewani anak memang masih cukup rendah di Indonesia. Menurut Survei Konsumsi Makanan Individu tahun 2014, anak usia 7-11 bulan hanya mengonsumsi 2 persen makanan mengandung sumber protein hewani, termasuk susu dan olahannya.

0 Komentar