***Penghasilan Nelayan Tangkolak Merosot Puluhan perahu nelayan Tangkolak, Desa Sukakerta, Kecamatan Cilamaya Wetan, hanya bisa bersandar di dermaga selama sepekan terakhir. Terjangan cuaca buruk sejak pertengahan bulan Februari 2020 kemarin di pesisir utara Karawang. Berdampak pada merosotnya penghasilan nelayan disana. Kepada KBE, Ketua Kelompok Pengawas Pesisir (Pokmaswas) Desa Sukakerta, Tayanto mengungkapkan, pendapatan nelayan Tangkolak sepekan terakhir menurun derastis. Pasalnya, ditengah cuaca ekstrim seperti saat ini. Tidak semua jenis alat tangkap nelayan bisa dioperasikan. “Jadi hanya nelayan jaring rajungan dan bubu rajungan saja yang bisa melaut. Sisanya hanya bisa menunggu sampai cuaca buruk berhenti,” ujar Yanto, Senin, (2/3/2020) kemarin. Tayanto menjelaskan, jika hari-hari biasanya. Nelayan Tangkolak bisa mendapatkan Rp. 100 ribu hingga Rp. 250 ribu per hari. Pekan ini, penghasilan mereka tak jauh dari Rp. 50 ribu hingga Rp. 60 ribu rupiah saja per hari. “Itu juga sudah habis untuk kebutuhan solar dan pesangon. Nelayan sekarang lagi terpuruk,” ujar Yanto yang juga pengurus TPI Samudra Karya Tangkolak. “Penyebabnya karena ombak terlalu besar. Nelayan udang tidak bisa melaut. Begitu pun dengan nelayan dengan perahu kecil,” imbuhnya. Sementara, nelayan lain, Dama menambahkan, selain membuat penghasilan mereka menurun. Cuaca buruk yang terjadi sepekan terakhir juga merusak alat tangkap mereka yang mayoritas saat ini digunakan adalah jaring rajungan. “Jaring-jaring pada rusak pak. Melilit tidak karuan karena di gulung ombak besar. Sudah hasilnya ga ada, alat tangkap juga rusak. Pusing pak,” keluhnya. (wyd)
Cuaca Buruk Nelayan Terpuruk

