Demo Omnibus Law Rusuh

Demo Omnibus Law Rusuh
RICUH: Bentrokan yang terjadi antara mahasiswa dan aparat.
0 Komentar

Mahasiswa –Aparat Bentrok, 2 Dilarikan ke RS

CIKARANG UTARA – Ratusan mahasiswa yang tergabung ke dalam organisasi GMNI, PMII, HMI, maupun mahasiswa dari kampus Pelita Bangsa, bentrok dengan pihak kepolisian saat melakukan aksi menolak UU Cipta Kerja di Kawasan Jababeka I, Rabu (7/10/2020). Akibat bentrokan tersebut, tiga mahasiswa mengalami luka-luka. “Ada tiga mahasiswa yang mengalami luka. Salahsatunya kader kita (GMNI, red),” ujar Ketua DPC GMNI Kabupaten Bekasi, Yogi Trinanda, kepada wartawan, usai bentrokan selesai. Menurutnya, aksi penolakan RUU Cipta Kerja rencananya akan dilakukan di Kawasan Jababeka I. Kemudian saat mau masuk pintu masuk Kawasan Jababeka I terjadi dorong-dorongan dengan pihak kepolisian. Namun dia menegaskan, tiba-tiba pihak kepolisian menyerang mahasiswa. “Kita (GMNI) sangat menyesalkan adanya tindakan prekuensif dari pihak kepolisian yang tiba-tiba langsung kokang senjata,” katanya. Untuk tindaklanjut dari mahasiswa dirinya mengaku, akan dibicarakan bersama akan seperti apa. “Tentunya dengan adanya persoalan tersebut kita tidak akan tinggal diam. Kita akan tempuh jalur hukum. Tapi memang akan kita kondisikan bersama,” jelasnya. Untuk diketahui, tiga mahasiswa yang luka sekarang sudah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Sampai berita ini diterbitkan, belum ada pihak kepolisian dari Polres Metro Bekasi dapat dimintai keterangan. Sebelumnya demo mahasiswa  diawali dengan aksi long march dari kampus mereka di Jalan Kalimalang. Kemudian mereka bergerak menuju kawasan industri Jababeka II. Mahasiswa berupaya menuju sejumlah pabrik untuk berorasi.  Namun di depan kawasan Jababeka I, para mahasiswa itu dihadang barisan Sabhara Kepolisian Resor Metro Bekasi.  Aksi saling dorong sempat terjadi di titik ini. Tetapi kondisi memanas ini berhasil diredam setelah Kapolres Bekasi Komisaris Besar Hendra Gunawan bernegosiasi dengan mahasiswa. Dalam negosiasi itu, polisi membolehkan mahasiswa masuk untuk mengitari kawasan. Dengan catatan, long march mahasiswa tidak memakan seluruh badan jalan sehingga masih dapat dilalui kendaraan. Beberapa ratus meter memasuki kawasan, ratusan mahasiswa kembali dihadang barikade anggota Brimob. Hadangan ini membuat kondisi memanas karena sebelumnya mahasiswa dibolehkan masuk mengitari kawasan.  “Katanya boleh masuk tapi ini ditutup lagi,” kata seorang mahasiswa. Situasi memanas pun tidak terhindarkan. Mahasiswa dan polisi terlibat aksi bentrok. Bahkan terpantau dua mahasiswa mengalami luka pada bagian kepala yang langsung dilarikan ke rumah sakit.  Kondisi memanas ini akhirnya bisa diredam. Mahasiswa kembali bernegosiasi yang akhirnya mereka membubarkan diri. (jio/red)

0 Komentar